Jumat, 22 November 2024

WHO Ungkap 135 Serangan [Israel] Ke Rumah Sakit Di Gaza

Juru bicara WHO menunjuk pada "tren yang meningkat" dari serangan terhadap layanan kesehatan, yang juga terlihat dalam konflik lain yang sedang berlangsung di Sudan dan Ukraina.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Sekitar 135 serangan terhadap fasilitas kesehatan telah didokumentasikan di Gaza selama sebulan terakhir, dan Dr. Harris dari WHO mengatakan  ini adalah jumlah tertinggi yang tercatat dalam waktu yang singkat.

“Saya harap ini adalah yang terburuk yang pernah kita lihat,” kata juru bicara WHO Margaret Harris, Selasa (14/11).

“Hujan hanya akan menambah penderitaan” orang-orang di Jalur Gaza,” ujar  Margaret Harris kepada para wartawan sebelumnya di Jenewa, pada saat gangguan pada pemompaan air limbah dan kekurangan air  menyebabkan lonjakan penyakit yang ditularkan melalui air dan infeksi bakteri.

Juru bicara WHO menunjuk pada “tren yang meningkat” dari serangan terhadap layanan kesehatan, yang juga terlihat dalam konflik lain yang sedang berlangsung di Sudan dan Ukraina.

“Tampaknya entah bagaimana pemahaman bahwa rumah sakit harus menjadi tempat yang aman, tempat di mana orang datang untuk dirawat ketika mereka membutuhkan, telah dilupakan,” katanya kepada para wartawan, yang dikutip dari news.un.org.

Ditanya tentang kemungkinan mengevakuasi pasien, Dr. Harris menjelaskan  semua yang tersisa di Al-Shifa membutuhkan bantuan kritis untuk tetap hidup. Memindahkan mereka “akan menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan dalam situasi terbaik”, kata Dr. Harris, apalagi di tengah pengeboman, bentrokan bersenjata, dan kurangnya bahan bakar untuk ambulans.

“Cara terbaik adalah menghentikan permusuhan saat ini dan fokus untuk menyelamatkan nyawa, bukan mengambil nyawa,” tegasnya.

Baca Juga

238 Sandera Ditahan

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Sementara itu, di Jenewa, keluarga dari 238 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza sejak 7 Oktober lalu akan melanjutkan advokasi mereka untuk pembebasan orang-orang yang mereka cintai pada hari Selasa.

Sebuah pertemuan  diumumkan antara keluarga para sandera dan Mirjana Spoljaric, Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sebuah organisasi mitra kemanusiaan PBB.

Baca Juga: Fatwa Terbaru MUI: Dukungan Agresi Israel ke Palestina Hukumnya Haram

Dalam sebuah pernyataan, ICRC mengatakan  Spoljaric juga akan bertemu dengan pihak berwenang Israel dan  organisasi tersebut  “secara terus-menerus melakukan advokasi atas nama para sandera yang ditahan di Gaza, termasuk secara langsung dengan Hamas dan para pihak yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kedua belah pihak”.

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...