Senin, 25 November 2024

Hamas Pakai Rumah Sakit Dukung Operasi Militer, 11.200 Warga Palestina Terbunuh

Lebih dari 11.200 warga Palestina dilaporkan telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, dalam serangan udara besar-besaran dan invasi darat yang baru-baru ini dilancarkan di Jalur Gaza. Lebih dari satu juta orang mengungsi ke wilayah selatan.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA –  Amerika Serikat pada hari Selasa (14/11) mengatakan pihaknya  mendapatkan informasi intelijen yang baru saja dideklasifikasi yang menunjukkan  militan Hamas dan PIJ  menggunakan rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Al Shifa, untuk mendukung operasi-operasi militer mereka, dan untuk menyekap para sandera.

Juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, mengatakan  para militan mengoperasikan “simpul komando dan kontrol” dari Al Shifa.

“Mereka memiliki senjata yang disimpan di sana dan siap untuk menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas tersebut,” kata Singh kepada para wartawan.

Baca Juga

580.000 Pengungsi di Gaza Selatan Cari Perlindungan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pekan lalu  sejak pertengahan Oktober, lebih dari 33.500 kasus diare  dilaporkan, sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, sekitar 16 kali lipat dari rata-rata bulanan.

Fasilitas yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di mana lebih dari 580.000 pengungsi di Gaza selatan mencari perlindungan karena serangan Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, lebih dari sembilan kali lipat dari kapasitasnya dan kepadatan yang terjadi menimbulkan risiko kesehatan lebih lanjut.

“Kami memohon agar gencatan senjata segera dilakukan,” tegas juru bicara WHO, Dr Margaret Harris, yang dikutip dari news.un.org.

Baca Juga

Operasi Militer

Mengutip laporan thenationalnews.com, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan  Hamas dan PIJ telah menyimpan senjata di rumah sakit, namun AS tidak mendukung serangan terhadap rumah sakit.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

“Kami memiliki informasi  Hamas dan Jihad Islam Palestina menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Al Shifa, dan terowongan-terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan dan mendukung operasi militer mereka, serta untuk menyandera,” kata Kirby kepada para wartawan di dalam pesawat Air Force One.

“Kami tidak mendukung serangan terhadap rumah sakit dari udara dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit,” katanya.

“Rumah sakit dan pasien harus dilindungi.”

Ketika didesak mengenai bukti yang mendukung klaim ini, Kirby mengatakan  bukti tersebut berasal dari berbagai sumber yang cerdas.”

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang intelijen tersebut.

Singh mengatakan  Pentagon merasa “sangat percaya diri dengan sumber kami dan apa yang telah dikumpulkan oleh komunitas intelijen tentang topik ini”.

Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Senin  rumah sakit di Gaza “harus dilindungi”, ketika pertempuran sengit terjadi antara militer Israel dan Hamas di sekitar Al Shifa.

11.200 Warga Palestina Terbunuh

Keprihatinan internasional semakin meningkat di tengah berkurangnya pasokan, dan tidak ada listrik untuk menyalakan peralatan penyelamat nyawa bagi bayi yang baru lahir dan pasien lain di fasilitas medis terbesar di daerah kantong tersebut.

Puluhan mayat yang sudah membusuk dikuburkan di kuburan massal di luar rumah sakit setelah dibiarkan di luar selama berhari-hari.

Israel Tembak Ambulans di Gaza Hingga 15 Orang Tewas, Dirjen WHO Terkejut
Israel Tembak Ambulans di Gaza Hingga 15 Orang Tewas, Dirjen WHO Terkejut/wafa.ps

Baca Juga

Sementara itu, lebih dari 11.200 warga Palestina dilaporkan telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, dalam serangan udara besar-besaran dan invasi darat yang baru-baru ini dilancarkan di Jalur Gaza. Lebih dari satu juta orang mengungsi ke wilayah selatan.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Kekhawatiran internasional atas kemungkinan pelanggaran hukum internasional telah meningkat.

Amerika Serikat menentang gencatan senjata secara umum, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

Kirby mengatakan  dalam 24 jam terakhir, 115 truk yang membawa bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir, dan lebih dari 600 warga negara AS beserta keluarganya telah berhasil keluar.

AS memiliki kehadiran militer kecil di Israel, yang bekerja di luar kedutaan untuk memberi saran kepada mitra Israel tentang upaya pemulihan sandera.

Singh menekankan bahwa tidak ada pasukan AS yang beroperasi di Gaza.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Liga Inggris Minggu (24/11): Ipswich v Manchester United

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Laga Liga Inggris pada Minggu (24/11) akan menghadirkan pertarungan tim dengan nama besar sekaligus mempertaruhkan reputasi...