TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Spekulasi soal putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi calon wakil presiden atau Cawapres pendamping Prabowo Subianto lewat Partai Golkar kian ramai.
Beredar kabar, Gibran akan bergabung ke Partai Golkar melalui jalur Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Setelah itu diusulkan oleh Partai Golkar menjadi calon wakil presiden.
Hal ini akan diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang digelar Sabtu 21 Oktober 2023 mendatang.
Dalam AD/ART Partai Golkar, Rapimnas adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah Musyawarah Nasional atau Munas). Rapimnas berwenang memutuskan sikap politik partai menyangkut dinamika perkembangan politik nasional.
Bisa jadi, Rapimnas menjadi momen perubahan status partai untuk menentukan capres-cawapres Partai Golkar.
Karena hingga saat ini, baik keputusan Munas maupun Rapimnas adalah mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.
Tidak ada politisi Partai Golkar yang mengkonfirmasi kabar tersebut, namun memang ada agenda Rapimnas untuk menentukan calon wakil presiden yang diusulkan pada Koalisi Indonesia Maju (KIM).
”Rapimnas ini sangat penting bagi Golkar karena dilaksanakan sebelum partai koalisi mendaftarkan pasangan capres-cawapres ke KPU,” ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menjelaskan hasil Rapat Pleno Pengurus partai pada Rabu (18/10).
Airlangga sebelumnya mengungkapkan bahwa anak muda cocok berbaju kuning, saat ditanya tentang Gibran.
Usaha untuk menduetkan Prabowo dan Gibran mulai mendapat momentum setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengizinkan seorang warga negara bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden meski belum berumur 40 tahun asalkan mempunyai pengalaman terpilih sebagai kepala daerah atau pejabat lain lewat pemilu.
Gibran saat ini berumur 36 tahun dan menjabat sebagai walikota Solo.
Kabar Gibran masuk AMPI diperkuat oleh pernyataan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Dia menyebut ada komitmen bahwa jatah cawapres KIM memang dari Partai Golkar.
“Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar, kalaupun bukan dari Golkar, akan ‘di Golkarkan’ dulu. Bisa melalui AMPI atau ormas hasta karya lainnya,” kata Agung Laksono.
Menurut Agung, pada prinsipnya Partai Golkar menyambut baik jika Gibran akan bergabung ke partainya. Hal ini malah membuktikan jika Partai Golkar terbuka dengan semua kalangan, termasuk anak-anak muda.
“Partai Golkar punya sejarah terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif,” ujar dia.
Tapi, Gibran sendiri mengatakan dirinya tidak kemana-mana, apalagi bergabung ke Partai Golkar.
“Tidak, saya ini di sini terus.. Tulis saja tidak benar ( jika bergabung ke Golkar),” kata Gibran dikutip pada Kamis (19/10) dari berbagai media.
Dia juga mengatakan cocok memakai baju warna apa saja.
Jadi siapa yang benar? Apakah benar Gibran jadi cawapres Prabowo lewat Partai Golkar? Kita tunggu saja, politik memang dinamis dan penuh perubahan.