TENTANGKITA.CO – Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Israel dan Yordania pada hari Rabu (18/10), setelah memperingatkan pendudukan jangka panjang Israel atas Gaza akan menjadi “kesalahan besar”.
Lebih dari 2.700 orang telah terbunuh di Gaza sejauh ini, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Serangan Hamas ke Israel menewaskan 1.300 orang, demikian laporan thenationalnews.com.
We stand with Israel as it defends itself. The United States is also actively working to ensure the people of Gaza can get out of harm’s way and the assistance they need — food, water, medicine — can get in. Hamas does not care if Palestinians suffer.
— Secretary Antony Blinken (@SecBlinken) October 16, 2023
Biden akan melakukan perjalanan ke Amman untuk melakukan pembicaraan dengan Raja Yordania Abdullah II, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, kata Gedung Putih.
Baca Juga
- PBB Umumkan Jumlah Korban Tewas Di Israel dan Jalur Gaza
- Perkembangan Terkini Konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza
Bantuan Kemanusiaan
Ketika berada di sana, ia akan “tentu saja menegaskan kembali bahwa Hamas tidak mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk bermartabat dan menentukan nasib sendiri,” ujar juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.
“Dan dia akan membahas lagi kebutuhan kemanusiaan semua warga sipil di Gaza.”
Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan Biden akan menyatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari Hamas.
Ia mengatakan AS dan Israel sepakat untuk mengembangkan sebuah rencana yang akan memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau warga di Gaza, dan akan berusaha memastikan Hamas mengizinkan bantuan tersebut menjangkau warga sipil.