Jumat, 22 November 2024

Dugaan Pelecehan Seksual BEM Unsoed, Kronologi dan Pernyataan Sikap

Pengurus BEM Unsoed diduga melakukan pelecehan seksual pada sesama mahasiswa. Kasus ini menunggu penyelesaian secara hukum maupun akademik

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA – Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto diterpa masalah dugaan pelecehan seksual. 

Dugaan ini muncul ke publik setelah akun twitter @Unsoedfess1963 pada Rabu 8 Desember 2021 mencuit “Jends Bem unsoed kemana ya? Padahal aku denger ada anak bem u kena sp3 karena pelecehan seksual? Kira2 ini didampingi gak sama menteri advokasinya ke ULPK Unsoed (Unit layanan dan pengaduan kekerasan),”  

Akun ini tidak hanya sekali mengunggah tentang dugaan pelecehan seksual. 

Unggahan lain,  “Jends maap nih baru kelar ngerjain laprak, jd baru ngikutin. bedanya plcehan sama kkerasan tu apa? redaksinya beda ni yg hasil hmj sama si eksekutif,”  

Cuitan yang lain adalah “Jends aku ga di pihak manapun, tapi yuk udah yuk. Ayo kita hargain korban dgn ga ngeblow up lagi. Bayangin kalo jd dia dan ada isu wara wiri di sosmed. Meskipun org gatau itu dia, tapi mental dia pasti terguncang. Yuk hargai korban dan jaga dia biar cepet pulih dgn ga (cont).  

Kronologi 

Berikut kronologi lengkap dugaan pelecehan mahasiswa Unsoed dilansir dari akun Instagram @bangsamahasiswa.

  • Awalnya, Sabtu 27 November 2021 BEM alias Komahi Unsoed menerima informasi jika salah satu pengurus RCT diduga melakukan pelecehan seksual.
  • Komahi Unsoed selanjutnya meminta klarifikasi terhadap RCT dan mengakui telah melakukan pelecehan seksual.
  • Minggu, 28 November 2021 Komahi Unsoed menggelar rapat internal terkait perumusan surat peringatan (SP) ketiga untuk RCT.
  • Senin, 29 November 2021 BPHK Komahi Unsoed selanjutnya menggelar pertemuan dengan pembina Komahi, ketua jurusan, dan dosen HI Unsoed untuk memberikan informasi dan berkonsultasi.
  • Selanjutnya, BPHK Unsoed juga menggelar pertemuan dengan pendamping korban untuk mendengarkan penjelasan dari versi korban dan mengkonfirmasi kebenaran.
  • Selasa, 30 November 2021, Sp3 diserahkan kepada pembina Komahi Unsoed untuk ditandatangani dan diberikan kepada RCT sebagai bukti resmi pemutusan hubungan secara tidak terhormat.
  • Minggu, 5 Desember 2021 Komahi Unsoed kembali menggelar pertemuan dengan RCT dan pendampingnya. Pada pertemuan tersebut, surat pernyataan dari Komahi Unsoed resmi ditandatangani.
  • Dengan kondisi tersebut, Komahi Unsoed tidak akan memberikan ruang terhadap pelaku dugaan pelecehan seksual.

Masih Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor hingga Akhir Tahun, Buruan Bayar Tunggakan

Sikap BEM UNSOED

Merespon Polemik Kasus Pelecehan Seksual Oleh Pengurus BEM Unsoed. Assalamualaikum Wr. Wb

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Merespon kasus pelecehan seksual yang terjadi di BEM Unsoed dan mengundang polemik setelah disebarluaskan melalui akun Twitter @Unsoedfess1963 pada Rabu, 8 Desember 2021. Maka, berikut rilis resmi BEM Unsoed:

  1. Kami membenarkan telah terjadi pelecehan seksual oleh salah satu pengurus BEM Unsoed kepada pengurus BEM Unsoed lainnya.
  2. Menyikapi hal tersebut BEM Unsoed telah mengambil tindakan tegas yang sesuai dengan prosedur organisasi maupun penanganan kasus pelecehan seksual. BEM Unsoed telah melindungi korban dan memberhentikan pelaku secara tidak hormat (SP3) sebagai pengurus BEM Unsoed
  3. BEM Unsoed telah menawarkan kepada korban untuk membawa kasus ini kepada lembaga yang lebih profesional, seperti Unit Layanan Pengaduan dan Kekerasan (ULPK) Unsoed melalui Kementerian Adkesma BEM Unsoed maupun konseling dengan psikolog. Namun, korban sama sekali tidak menginginkan kasus ini dibawa ke pihak manapun atau semakin menyebar luas, sehingga BEM Unsoed tetap menghargai dan mengutamakan perspektif korban. 
  4. Keputusan awal BEM Unsoed untuk tidak membuat rilis ataupun publikasi lainnya semata karena prinsip utama BEM Unsoed adalah melindungi korban, bukan untuk menutupi kasus apalagi melindungi pelaku. Korban hanya meminta pelaku dikeluarkan dari BEM Unsoed serta tidak menghubunginya lagi.
  5. Namun, karena kasusnya menjadi perbincangan publik melalui akun Twitter @Unsoedfess1963, kondisi psikologis dan hak privasi korban kembali terganggu. Sampai akhirnya rilis resmi ini dikeluarkan dengan tujuan agar semua pihak tidak terus mengungkit kasus ini sebagai bentuk dukungan kita kepada korban.
  6. Maka dengan ini, BEM Unsoed memohon pengertiannya kepada seluruh pihak agar tidak terus membesar-besarkan kasus ini. Jangan ada kepentingan lain dari kasus ini selain kepentingan korban.
  7. Rilis ini kami buat setelah berkoordinasi dengan ULPK Unsoed. Termasuk diberikannya rekomendasi agar BEM Unsoed tidak mencantumkan secara jelas identitas pelaku dalam rilis ini, dikarenakan terdapat asas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dan demi melindungi privasi korban. Pihak ULPK Unsoed mengafirmasi bahwa langkah yang diambil BEM Unsoed sejak awal sudah tepat karena mengedepankan perspektif korban.
  8. BEM Unsoed akan terus mengecam segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual khususnya yang terjadi di lingkungan kampus atau organisasi BEM Unsoed itu sendiri.

Pedagang Lesehan Malioboro Yogyakarta Galang Dana untuk Korban Semeru

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...