TENTANGKITA.CO – ‘Apa yang Dilakukan Amerika Serikat di Indonesia’: Sejumlah dokumen yang baru-baru ini dirilis menegaskan peran Washington dalam pembantaian massal di Indonesia pada 1965 merupakan bagian dari strategi perang dingin yang lebih besar.
Demikian tulisan yang saya baca di theatlantic.com, pada 20 Oktober 2017 dan ditulis oleh Vincent Bevins.
Tulisan ini sekadar JAS MERAH: ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’.
Sebuah kumpulan kabel diplomatik yang baru saja dideklasifikasi, tulis theatlantic, mengungkapkan keterlibatan Amerika yang mengejutkan dalam pembersihan anti-komunis yang brutal di Indonesia setengah abad yang lalu.
Di Indonesia pada Oktober 1965, Suharto, seorang pemimpin militer yang berkuasa di Indonesia, menuduh Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan kudeta brutal, menyusul penculikan dan pembunuhan enam perwira tinggi angkatan darat.
Baca Juga
- Digugat Panji Gumilang, Ridwan Kamil: Saya Lanjutkan Perjuangan Kakek yang Dipenjara Belanda, Dimusuhi DI/TII dan PKI
- INFO Hari Ini Jumat 29 September 2023, Pencairan KJP Plus 2023 Ditanggal Ini Berikut Nominal Resmi
Selama beberapa bulan berikutnya, dia mengawasi pemusnahan sistematis hingga satu juta orang Indonesia karena berafiliasi dengan PKI, atau hanya karena dituduh memiliki simpati pada kelompok kiri. Dia kemudian mengambil alih kekuasaan dan memerintah sebagai diktator, dengan dukungan Amerika Serikat, hingga tahun 1998.
Minggu ini, lembaga nirlaba Arsip Keamanan Nasional, bersama dengan Pusat Deklasifikasi Nasional, menerbitkan sejumlah kabel diplomatik AS yang mencakup periode kelam tersebut. Dokumen-dokumen yang baru saja dideklasifikasi ini menggambarkan lebih jauh kengerian pembunuhan massal di Indonesia pada tahun 1965, dan juga mengonfirmasi bahwa pihak berwenang Amerika Serikat mendukung pembersihan yang dilakukan oleh Suharto.
Bahkan mungkin lebih mengejutkan: Seperti yang ditunjukkan oleh dokumen-dokumen tersebut, para pejabat AS tahu sebagian besar korbannya tidak bersalah. Para pejabat kedutaan besar AS bahkan menerima informasi terbaru mengenai eksekusi tersebut dan menawarkan bantuan untuk menekan liputan media.
Meskipun dokumen-dokumen penting yang dapat memberikan wawasan tentang kegiatan AS dan Indonesia pada saat itu masih kurang, garis besar kekejaman dan peran Amerika tersedia bagi siapa saja yang mau mencarinya.
Namun, yang sering kali sangat kurang adalah penghargaan terhadap pentingnya peristiwa tersebut atau betapa mendasarnya kekerasan tersebut dalam mencapai tujuan-tujuan Amerika pada saat itu.
Dibandingkan dengan Perang Vietnam atau serangkaian kudeta sayap kanan di Amerika Latin, peristiwa 1965 di Indonesia hampir tidak dikenal.
Baca Juga
- Ini Sosok Herbert Vere Evatt, Menlu Australia Di Balik Kemerdekaan RI
- Chile Punya Presiden Berusia 35 Tahun, Indonesia Jangan Harap karena Ada Aturan Usia Minimal
Namun, mengingat tujuan kebijakan luar negeri pemerintah AS pada saat itu-menghentikan penyebaran komunisme dan membawa negara-negara di seluruh dunia ke dalam lingkup pengaruhnya, pembersihan berdarah yang dilakukan oleh Suharto merupakan sebuah kemenangan besar.
Penghancuran PKI dan naiknya Suharto ke tampuk kekuasaan merupakan titik balik utama dalam Perang Dingin.