TENTANGKITA.CO– Bandara Internasional Soekarno-Hatta menempati peringkat ke-19 untuk bandara yang paling terkoneksi di dunia (global) megahub pada tahun ini.
Melansir laporan Megahub 2023 yang dikeluarkan OAG Aviation, Kamis 21 September 2023, Bandara Soekarno-Hatta menduduki posisi ke-19 dari 50 bandara paling terkoneksi di dunia.
Adapun catatan tersebut mengalami penurunan dari perolehan sebelumnya pada 2019 saat bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) ini menempati peringkat ke-16.
Sementara itu, maskapai dari Lion Air Group, Batik Air menjadi armada yang mendominasi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dengan porsi 21 persen dari total penerbangan.
Sedangkan, penilaian megahub 2023 yang dilakukan OAG dilakukan menggunakan indeks konektivitas yang mengukur efektivitas bandara-bandara internasional di dunia sebagai penghubung poin, baik secara global maupun regional, serta sebagai pintu gerbang ke dalam pasar domestik.
Kemudian, peringkat Bandara Soekarno-Hatta pada Top 50 Global Megahub 2023 adalah yang tertinggi kelima di wilayah Asia Tenggara.
Kuala Lumpur International Airport di Malaysia menjadi bandara ASEAN paling terkoneksi di peringkat ke-4.
Menyusul di belakang yaitu Bandara Suvarnabhumi di Thailand pada posisi ke-11, Bandara Changi di Singapura pada urutan ke-13, serta Bandara Ninoy Aquino di Filipina pada urutan ke-15.
Berikutnya, Bandara Soekarno-Hatta menduduki posisi ke-5 dari 25 megahub bandara untuk maskapai penerbangan bertarif rendah atau low cost carriers (LCC) paling terkoneksi di dunia.
Catatan ini lebih baik dari perolehan sebelumnya pada 2019 di peringkat ke-8. Maskapai Batik Air juga menjadi armada yang mendominasi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dengan porsi 21 persen dari total penerbangan.
Di samping itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga masuk pada daftar megahub untuk low cost carriers di urutan ke 15.
Perolehan itu lebih baik dibandingkan catatan pada 2019 lalu di peringkat ke-32. Kemudian maskapai Indonesia AirAsia mendominasi pasar penerbangan di bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I ini dengan porsi 13 persen.