TENTANGKITA, JAKARTA — Pakar patologi hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyebut bahwa Covid-19 akan serang saluran pencernaan manusia karena mengalami mutasi.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Prof Warsito mengatakan dulu saat virus corona hanya menginfeksi hewan, saluran pencernaan hewan menjadi bermasalah.
Konsekuensinya, penularan Covid-19 bisa melalui tinja karena orang yang terpapar virus corona mengalami dire.
“Sekarang ini lewat pernafasan. Namun bisa saja nantinya lewat tinja karena mengalami diare. Saya sudah menduga lama,” kata Wasito dalam seminar “Merdeka Covid-19” yang diselenggarakan oleh Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Mutasi virus yang berasal dari kelelawar ini sudah terjadi ribuan kali, sehingga bisa menginfeksi manusia bahkan kini sudah menular antar-manusia.
Virus corona yang menyebabkan Covid-19 terus akan mengalami mutasi sehingga memunculkan varian baru seperti Delta dan Omicron.
Arab Saudi Izinkan Jamaah Umrah Asal Indonesia Tak Perlu Suntik Vaksin Booster
“Di kelelawar terjadi mutasi yang berulang-ulang sehingga dulu bisa menyebabkan Sars dan Mers,” ujar dia..
“Saat ini masih dicari kenapa bisa terjadi mutasi ribuan kali dalam sirkulasi darah dan dalam sel jaringan kelelawar. Ini masih misteri,” kata Wasito dalam seminar “Merdeka Covid-19” Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Awalnya Tidak Menyerang Manusia
Dalam penelitian pada 1998, virus corona yang menyerang hewan ternak besar, unggas dan hewan kecil, pada awalnya tidak menular ke manusia.
Namun setelah mengalami berbagai mutasi pada tubuh kelelawar, akhirnya bisa menular ke manusia.
Hewan yang terinfeksi virus corona juga mengalami serangan pada saluran pernafasan, tetapi tidak sedikit yang saluran pencernaan terganggu.
Gejala terpapar covid -19 pada manusia juga banyak menyerang saluran pernafasan dengan muncul batuk dan pilek hingga gangguan pernafasan.
Namun, seperti halnya pada hewan virus ini akan menyerang saluran pencernaan manusia.
Sejak meneliti virus corona pada hewan sejak 33 tahun lalu, Wasito menuturkan bahwa ukuran virus ini sangat kecil yakni 0,1 mikron sehingga bisa menembus masker yang dipakai manusia.
Oleh karena itu dia menyarankan agar lebih banyak menjaga jarak minimal 2 meter agar tidak tertular.
Kemenkes Ingatkan Kejadian Covid-19 Juli Jangan Terulang Lagi, Sedih, Banyak yang Meninggal
“Percuma jika kita memakai masker tapi jarak masih berdekatan dan bersentuhan karena ukuran virus yang kecil ini bisa keluar masuk masker,” tuturnya.
Selain itu, kemampuan penetrasi virus covid-19 ini sangat tinggi pada kondisi tubuh yang mengalami kepanikan atau stres.
“Menghindari stres dengan jangan kagetan atau gumunan, tetap menjaga 6M, 3T, lingkungan yang kondusif dan selalu konsumsi suplemen vitamin,” ujar dia.