Jumat, 22 November 2024

Ini Tarif Resmi LRT Jabodebek, Beroperasi Akhir Agustus 2023

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek (ditetapkan pada 8 Juni 2023).

Hot News

TENTANGKITA.CO – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah merumuskan pemberian subsidi tarif Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek).

Perumusan ini memperhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek (ditetapkan pada 8 Juni 2023).

Besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (ditetapkan pada 14 Juli 2023).

Baca Juga: Begini Kata Jokowi Setelah Ikut Uji Coba LRT Jabodebek: Gak Usah Tergesa-gesa

“Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak,” ujar Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal di Jakarta, di dephub.go.id, Sabtu (19/8).

Risal mengatakan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau. Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya yaitu: ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

“Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya. Di satu sisi kami memperhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memperhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek,” ucapnya.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Baca Juga: Jakarta Terapkan WFH dan WFO Bagi ASN Di Jakarta, Ini Jadwalnya

Risal mencontohkan perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute yaitu:

  • -Rute Stasiun Dukuh Atas – Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp 37.268, sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp 23.900 (PSO sebesar 36%).
  • -Rute Stasiun Dukuh Atas – Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator Rp33.275, sementara tarif bersubsidinya Rp21.800 (PSO sebesar 34%)
  • -Rute Stasiun Harjamukti – Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya Rp 27.400.

Beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya di antaranya yaitu:

  • Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km  (Tarif Rp11.300)
  • Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang ± 13 km      (Tarif Rp13.400)
  • Stasiun Harjamukti –  Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km   (Tarif Rp14.800)
  • Stasiun Harjamukti –  Stasiun Halim sepanjang ± 19 km        (Tarif Rp17.600)
  • Stasiun Jatimulya   –  Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km      (Tarif Rp16.900)
  • Stasiun Jatimulya   –  Stasiun Halim sepanjang ± 15 km           (Tarif Rp14.800)
  • Stasiun Cawang    –  Stasiun Halim sepanjang ± 4 km              (Tarif Rp7.100).

Lebih lanjut Risal mengungkapkan, pihaknya tengah mengusulkan beberapa skema pemberian tarif promo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan RI. Jika usulan ini disetujui, akan diterapkan pada saat LRT Jabodebek pertama kali dioperasikan atau Commercial Operation Date (COD) yang ditargetkan akan dilakukan pada akhir Agustus 2023.

“Ini merupakan usulan kami agar semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke Angkutan massal LRT Jabodebek. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal, diharapkan dapat menekan tingkat kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan teraglomerasi seperti Jabodetabek,” tuturnya.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Baca Juga: Yuni Shara dan Cak Lontong Kedapatan Naik LRT Bareng, Keren…Kata Yuni

Risal menuturkan, terdapat dua skema usulan penerapan tarif promo yaitu: pertama, memberikan diskon tarif sebesar 78% dan memberikan diskon tarif terjauh sebesar Rp 20.000 saja.

Saat ini DJKA masih merumuskan konsep baik besaran dan waktu pelaksanaannya, serta perumusan regulasi yang menjadi dasar hukum pemberlakuan promo ini. “Kalau ini disetujui, kami akan terapkan saat LRT Jabodebek beroperasi komersial pada akhir Agustus mendatang,” katanya.

Kemenhub terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar semakin banyak masyarakat yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan massal seperti LRT Jabodebek. Sejumlah upaya yang dilakukan diantaranya yaitu: menyediakan angkutan feeder sebagai first mile (dari rumah ke stasiun) dan last mile (dari stasiun ke tempat tujuan), penyediaan fasilitas park and ride dengan tarif parkir yang terjangkau, dan upaya-upaya lainnya.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...