TENTANGKITA.CO– Rocky Gerung mengaku kecewa dengan adanya aksi penolakan dirinya untuk mengisi acara diskusi di sejumlah kampus yang diduga dinisiasi kader PDI Perjuangan (PDIP).
Dalam sebuah acara di Yogyakarta, Rocky Gerung dicekal untuk mengisi sebagai pembicara diskusi pada Rabu 2 Agustus 2023.
“Ini satu kelompok yang sedang marah itu dipimpin oleh ketua seorang perempuan yang anggota DPR dan sekaligus DPD PDIP demonstrasi untuk menolak saya,” katanya dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official, Kamis 3 Agustus 2023.
Baca Juga: BOCOR BOCOR, Intip 4 Aplikasi Soal Materi Seleksi Rekrutmen CPNS 2023 September Besok
Acara diskusi yang mengundang Rocky Gerung tersebut akhirnya diperbolehkan lanjut, tetapi tanpa kehadirannya.
Ia menyesalkan, aksi pencekalan tersebut dilakukan oleh pengurus partai yang seharusnya memahami arti demokrasi.
“Tapi ini dipimpin langsung oleh petinggi PDIP, jadi PDIP menghalangi demokrasi,” katanya.
Rocky mengingatkan, dalam nama PDIP tersemat kata demokrasi dan ia sempat menjadi pengajar di Megawati Institute selama 3 tahun.
Baca Juga: Liga Inggris 2023/2024: Preview Chelsea v Liverpool, Ini Rekor Pertemuan
“Saya ngajarin tentang demokrasi itu untuk kader PDIP. Malah Tadi malam ada seorang petinggi PDIP di lokasi itu menolak saya,” katanya.
Sejumlah Undangan Dibatalkan
Ia menduga, aksi pencekalannya di sejumlah kampus itu ada yang menginisiasi karena terjadi di semua kampus yang mengundangnya.
Usai melontarkan pernyataan kontroversialnya, Rocky Gerung dicekal berbicara mulai dari Jombang, Surabaya dan terbaru di Jogja.
Rocky yang mengkritik Jokowi sebelumnya ini, meminta tidak ada lagi larangan untuk dirinya bisa berbicara di depan publik.
Ia bahkan mempersilakan bagi siapa saja yang keberatan atas ucapannya untuk membawanya ke ranah hukum, tetapi tidak boleh lagi ada pencekalan.
“Ingin terangkan kepada teman PDIP biarkan saya bicara, kalau ada problem hukum laporkan aja, jangan halangi orang bicara,” katanya.
Rocky menceritakan, peristiwa pencekalannya di Jogja bisa berdampak buruk bagi citra PDIP, terutama bagi kalangan pemilih muda.
“Sekarang semua Rektor akhirnya melarang mahasiswa di beberapa universitas, undangan saya sudah dibatalkan, jadi kita takut berpikir akhirnya. Saya datang ke kampus bukan untuk berperang,” katanya.