TENTANGKITA.CO– Tim Hukum PDI Perjuangan (PDIP) pastikan laporannya ke Bareskrim Polri terkait ungkapan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi bakal sampai persidangan.
Hal ini disampaikan Tim Hukum PDIP saat mengantarkan laporannya ke Bareskrim Polri pada Rabu 2 Agustus 2023.
“Harus kita proses secara hukum dan kami memastikan bahwa proses hukum tidak hanya cukup sampai laporan saja, tetapi akan kami pastikan sampai berjalannnya proses persidangan,” kata Tim Kuasa Hukum PDIP, Johannes L Tobing kepada wartawan, Rabu 2 Agustus 2023.
Baca Juga: Ini Tanggal Pencairan KJP Plus Agustus 2023, Cermati Instagram dan Twitter Ini
Diduga Sebar Berita Bohong
Menurutnya, waktu Rocky Gerung bicara di depan para serikat pekerja logam, elektroonik dan mesin di Bekasi diduga ada fitnah dan penyebaran berita bohong.
Laporannya kali ini, bukan terkait Pasal Penghinaan kepada Presiden Jokowi yang menyebutnya dengan ungkapan bajingan tolol.
Namun, terkait penyebaran berita bojong, fitnah, ujaran kebencian, serta ada provokasi kepada buruh.
“Kita paham kalau itu (Pasal Penghinaan Presiden, red) delik aduan, bahwa yang merasa dirugikan nama baiknya yang harus melaporkan, tapi dari semua narasi yang kami temukan ada fitnah dan berita bohong di situ,” katanya.
Baca Juga; PDIP Polisikan Rocky Gerung, Buntut Ungkapannya ‘Jokowi Bajingan Tolol’
Menurutnya, divisi hukum PDIP telah mengumpulkan sejumlah pernyataan Rocky Gerung dan menilai ada pelanggaran hukum yang dilakukan.
Ungkapan Rocky Gerung
Ada tiga pernyataan yang dicatatnya untuk melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri.
Pertama, yakni pernyataan ‘Jokowi berupaya menunda Pemilu 2024 karena Jokowi tidak pernah peduli terhadap para buruh.’
“Kedua, jika pemilu ini terhalang oleh ambisi presiden, apa yang kita lakukan, people power. People power yang akan kita lakukan mulai 10 agustus 2023,” katanya membacakan pernyataan Rocky Gerung.
Baca Juga: Ini Kata Presiden KSPSI Soal Ocehan Rocky Gerung Ke Jokowi
Terakhir, yakni pernyataan Rocky Gerung yang mengatakan Jokowi berambisi untuk mempertahankan legasinya dengan pergi ke China untuk menawarkan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ambisi jokowi mempertahannkan legasinya dia pergi ke cina buat nawarin IKN. dia mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya.
“Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia enggak pikirin nasib kita.”
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut, ajaib bajingan tapi pengecut,” bunyi pernyataan tersebut kata Johannes.
Baca Juga: Jelang HUT KEMERDEKAAN: Presiden dan Wapres Diculik
Semua narasi itu, kata dia, sudah dipelajari dan ada dugaan Rocky Gerung melakukan perbuatan melawan hukum.
“Semua data-data yang sudah kami lengkapi. Barang bukti, percakapan dari media-media yang kami kumpulkan hari ini akan kami serahkan ke Bareskrim,” katanya.
Klarifikasi Rocky Gerung
Sementara itu Rocky Gerung menyampaikan jika dirinya tidak menghina Jokowi secara personal, tetapi Jokowi sebagai presiden.
“Saya menghina Presiden bukan Jokowinya, itu bedanya,” katanya dalam Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 1 Agustus 2023.
Menurutnya, jabatan Presiden adalah fungsi dan tidak permanen, karena setiap 5 tahun ganti.
“Sesuatu yang kita pilih tidak mungkin kita beri martabat karena martabat itu hanya melekat pada manusia otentik, bukan pada jabatan publik yang ada martabatnya, karena setiap jabatan publik potensial untuk menyalahgunakan kekuasaannya,” katanya.
Rocky Gerung juga berpesan kepada relawan Jokowi supaya memahami di dalam demokrasi, percekcokan politik itu tidak menggunakan bahasa keluarga atau agama.
“Kan kita nggak mungkin bertengkar dalam politik pakai bahasa agama, santun-santun segala macam, nggak bisa dong atau pakai bahasa yang feodalistik,” katanya.
Baca Juga: Ucapan Roky Gerung, Ini Kata Teddy Gusnaidi dan Ruhut Sitompul
Ia menilai, sopan santun dalam politik itu sama seperti kemunafikan.
“Saya enggak suka kemunafikan,” katanya.
Sehingga ia menegaskan, dirinya tidak ada dendam ke Jokowi sebagai manusia.
“Yang saya kritik adalah kebijakan dia dalam segala macam itu. Jadi kalau ada yang baper ya silakan baper, itu hak konstitusional saya untuk mengucapkan perbedaan,” katanya.