TENTANGKITA.CO – Polda Metro Jaya menerima laporan atas nama Hidayat Hasibuan terkait ucapan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam akun twitter, Jhon Sitorus@Miduk17 menulis Inilah THE Real FIGHTER relawan Jokowi, CERDAS. Laporan soal penghinaan nama Presiden Jokowi boleh DITOLAK Bareskrim. Tapi laporan dgn UU ITE DITERIMA oleh POLDA METRO JAYA. Pelapor (Hidayat Hasibuan) telah BAP di Polda. Terimakasih POLDA METRO JAYA
BACA JUGA: Ini Sikap PDIP Atas Ucapan Rocky Gerung Ke Jokowi
Sebelumnya sejumlah organisasi relawan Jokowi yang terdiri dari Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS, dan Bara JP, mendatangi Bareskrim pukul 15.30 WIB untuk membuat laporan polisi. Mereka geram karena Rocky dianggap telah mengumpat Presiden Jokowi dengan kata kasar.
Sekretaris Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), Relly Reagen mengatakan Bareskrim Polri menolak laporan sejumlah relawan Jokowi terhadap Rocky Gerung.
Relly Reagen mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau SPKT Bareskrim dan pihak SPKT menolak laporan dan mengalihkannya ke pengaduan masyarakat.
Alasan penolakan Bareskrim Polri itu lantaran harus ada klarifikasi dari Jokowi sebagai pihak yang dirugikan. “Mereka merasa tidak mungkin memanggil Presiden,” kata Relly di Bareskrim setelah 9 jam konsultasi.
“Bukti videonya udah kami serahkan, kami sertakan yaitu kanal YouTube Refly Harun,” kata dia.
BACA JUGA: Ini Kata Budiman Sudjatmiko, Ade Armando, Denny Siregar Soal Ucapan Rocky Gerung
Relly mengungkapkan masih ada kemungkinan pengaduan masyarakat ini naik menjadi laporan polisi. Asalkan penyidik menyambangi Presiden dan mengklarifikasi pengaduan relawan.
Rocy Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai bajingan tolol dalam video pendek berdurasi 1 menit 39 detik yang beredar di Twitter.
Di awal penggalan video itu, Rocky Gerung menuding Presiden Jokowi berambisi mempertahankan ambisinya. “Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Gak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya,” kata Rocky Gerung.
Selanjutnya, Rocky Gerung menyebut upaya Presiden Jokowi itu terlihat dari beberapa langkah yang dilakukan beberapa waktu belakangan.
“Dia masih pergi ke China buat nawarin IKN (Ibu Kota Negara). Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya,” kata aktivis yang pernah mengajar di Universitas Indonesia itu.
Kemudian, Rocky dengan dengan berapi-api menyebut Presiden Jokowi dengan istilah bajingan.
“Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia tidak mikirin nasib kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur HIdayat,” kata Rocky Gerung yang menyebut rekannya sesama aktivis.
Tidak berhenti sampai di situ, Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi adalah bajingan pengecut.
“Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, banjingan tapi pengecut,” kata Rocky Gerung.
Aktivis yang lulusan jurusan filsafat di Universitas Indonesia itu berbicara di depan forum buruh yang hendak mempersiapkan gerakan People Power pada 10 Agustus 2023.
“Jadi teman-teman, kita harus lantangkan ini. Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran.”
Menurut dia, gerakan 10 Agustus tersebut merupakan panggilan sejarah. “Sejarah menunggu kita. Dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri,” tegas Rocky Gerung.
BACA JUGA: September Rekrutmen CPNS 2023, Berikut Formasi Bagi Lulusan SMA dan SMK
Kemudian Rocky Gerung mengingatkan bahwa tiada perubahan tanpa ada gerakan.
“Tidak ada perubaha tanpa gerakan. Saya bisa kasih kritik macam-macam tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya begitu, sunatullahnya begitu,” kata Rocky di akhir rekaman video pendek itu.
Pegiat media sosial, Denny Siregar yang selama ini menjadi pembela utama pemerintahan Presiden Jokowi memandang istilah bajingan tolol yang dipakai oleh Rocky Gerung sudah melewati batas.
“Rocky Gerung kali ini sangat offside… Ini penghinaan terhadap Presiden,” tulis Denny Siregar melalui akun Twitter, @Dennysiregar7 pada Minggu 30 Juli 2023.