TENTANGKITA.CO– Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat mencatat jumlah santri di Ponpes Al Zaytun diperkirakan ada sebanyak 5 ribu.
Dengan berbagai polemik yang tidak kunjung selesai dan untuk mengantisipasi keamnan para santri, berencana untuk menyiapkan mitigasi.
Pelaksana harian (Plh) Kemenag Jabar Ali Abdul Latief mengatakan, jumlah santri di Ponpes Al-Zaytun pada periode 2022-2023, lebih dari 5.000 orang.
Baca Juga: Soal Renovasi JIS, Erick Thohir Minta Jangan Dikaitkan Dengan Urusan Politik
Dari 5 ribu santri tersebut merupakan data untuk siswa di tiga jenjang pendidikan, belum di perguruan tingginya.
Ia merinci, para santri sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 1.289 orang, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1.979, madrasah aliyah (MA) 1.746.
“Total ada 5.014 santri yang menempuh pendidikan di Ponpes Al-Zaytun,” jelasnya dikutip dari Polri.go.id.
Baca Juga: Ini Big Match Pekan Pertama Liga Inggris 2023-2024
Namun, Kanwil Kemenag Jabar masih menunggu kepastian keputusan pemerintah pusat terkait nasib Ponpes Al Zaytun.
Dengan angka yang sudah disebutkan tersebut, kemungkinan bisa bertambah karena ada sejumlah santri baru dalam penerimaan santri tahun ini.
Langkah ini dilakukan pasca Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan penutupan ponpes yang dipimpin Panji Gumilang.
Rekomendasi MUI itu didukung oleh pemerintah jika benar terbukti Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun mengajarkan pendidikan menyimpang dan bertentangan dengan syariat Islam.
Baca Juga: Terkuak, Ini 6 Nama Samaran Panji Gumilang
Terpisah, Panji Gumilang dalam video yang diunggah pada kanal Al Zaytun Official berpesan kepada walimurid untuk tetap tenang dan percaya akan penyelesaian kasus yang dihadapinya.
“Percayakan kepada kita yang ada di Ma’had, putra-putri ibu dan bapak selamat semua, aman semua belajar dengan baik,” katanya dalam video yang diunggah kanal Youtube Al-Zaytun Official, Rabu 5 Juli 2023 malam.
Menurutnya walisantri yang diperkirakan lebih dari 10 ribu ini, untuk tidak khawatir menitipkan anaknya di Al Zaytun.
Meski ramai pemberitaan tengah menyorotnya dalam kasus dugaan penistaan agama, tidak berpengaruh pada proses pembelajaran di AL Zaytun.
Para santri, kata dia, mengikuti pembelajaran di Ponpes seperti biasa dan tidak ada gangguan apapun.
“Alhamdulillah hari ini tidak ada gangguan apapun, mereka sehat ceria dan terus mengikuti pembelajaran dengan seksama. Tidak ada apa-apa,” katanya.
Tidak hanya para santri, lanjutnya, para guru dan semua yang ada di lingkungan AL Zaytun juga tetap menjalankan tugasnya seperti sedia kala.