TENTANGKITA.CO– Simak inilah profil Panji Gumilang muda yang sempat melanglangbuana ke Malaysia, tepatnya di Sabah dan Sarawak hingga balik ke Indonesia membangun Ponpes Al Zaytun.
Panji Gumilang muda memulai petualangannya di negeri jiran setelah menerima ajakan dari M Natsir, mantan Ketua Masyumi.
M Natsir, seorang tokoh pergerakan Islam di Indonesia ini mengajak Panji untuk ikut bergabung dalam program Rabitah Alam Islami.
Baca Juga: Alumni Al Zaytun Pasang Badan untuk Panji Gumilang: Kami Yakin Dapat Diselesaikan
Melalui program tersebut, Panji ditugasi sebagai peneliti Rabitah Alam Islami dan untuk menjadi guru bagi masyarakat pribumi di Negeri Sabah.
Dilansir dari tulisan dengan akun bernama Datuk Agung Sidayu (Adik Panji Gumilang) di laman academia.edu, Panji tinggal di rumah Tun Musthofa di Kota Kinabalu.
Tun Musthofa termasuk tokoh penting di Negara Bagian Malaysia Timur itu karena merupakan pendiri Sabah Modern.
Hal ini juga yang pada akhirnya membuat Panji memiliki banyak koneksi dengan tokoh-tokoh penting di sana.
Baca Juga: Cak Nun Dilarikan ke Rumah Sakit, Mantan Sekretaris Benarkan Pendarahan di Otak
Selama keberadaannya di Negara Bagian Sabah, Panji Gumilang terpilih secara demokratis sebagai Presiden PERKISA (Perhimpunan Indonesia di Sabah dan Serawak).
Perkisa merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia yang di Sabah dan Serawak dengan anggota lebih dari 3,5 juta orang Indonesia dari berbagai suku.
Melalui PERKISA ini, Panji Gumilang dikatakan, menjadi wadah advokasi bagi WNI di Sabah dan Serawak.
Di samping aktif di organisasi, Panji rupanya juga berdagang dengan mengimpor produk dari Indonesia untuk dijual kembali di Malaysia.
Baca Juga: Bansos Kartu Lansia (KLJ), KAJ, KPDJ dan KPARJ 2023 Tahap 2 Kapan Cair: Tunggu Hilal dari Dinsos DKI
Bangun Al Zaytun
Panji pernah bercerita dalam video di Kanal Youtube Al Zaytun Official pada 5 Mei 2023, menuturkan telah menjadi presiden Perkisa selama dua periode. Dia lantas menyerahkan jabatan kepada penerusnya pada akhir tahun 1989.
Hingga akhirnya kembali ke Indonesia dan membangun Lembaga pendidikan berbasis masyarakat di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Panji tidak langsung menemukan tempat di Indramayu, tetapi sudah berkeliling untuk mencari lokasi dan izin pendirian.
Baca Juga: Bansos Kartu Lansia (KLJ), KAJ, KPDJ dan KPARJ 2023 Tahap 2 Kapan Cair: Tunggu Hilal dari Dinsos DKI
Ia sempat mencari sampai ke ujung Jawa Timur di Banyuwangi. Namun, ada hal-hal yang tidak mendukung, sehingga pencarian lokasi dilanjutkan ke Jawa Barat.
Yakni di puncak gunung, masih masuk daerah Cianjur, tetapi juga belum berhasil.
“Lokasi itu tidak bisa kita lakukan karena ide-ide yang kita miliki belum tepat di tempat itu,” katanya.
Panji juga sempat mencari hingga wilayah Banten, tapi tidak menemukan tempat yang cocok. Hingga akhirnya ketemu di Kabupaten Indramayu.
“Tempat ini juga bukan serta-merta, ada beberapa kali sampai menemukan tempat di seberang Sukaslamet ini. Berkali-kali Syekh ketika itu masuk ke Slamet, enggak tahu kalau di sini ada tempat yang bagus,” katanya.
Baca Juga: Cek Tata Cara Pendaftaran Jalur Mandiri Universitas Negeri Malang 2023
Panji memadukan pengembangan lahan pertanian yang ramah lingkungan dan layanan pendidikan berstandar internasional.
Inilah yang kemudian dinamakan Ma’had Alzaytun, dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI BJ Habibie pada tahun 1999.
Ma’had Alzaytun ini digadang-gadang untuk tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga perdamaian dan budaya toleransi, sesuai motonya.
Dia dianugerahi Doktor Kehormatan dalam manajemen Pendidikan oleh University of Action Learning dan Doktor Kehormatan dalam Kemanusiaan oleh Universitas Negeri Mindanao Filipina.
Baca Juga: PPDB SMK Jatim 2023 Jalur Pretasi Nilai Akademik: Buruan Daftar Ulang Ditunggu sampai 8 Juli
Kontroversi Panji Gumilang
Sejak berdirinya Al Zaytun, sosok Panji Gumilang terbilang kontroversial. Sosok yang secara mengejutkan bisa membangun semegah itu mempunyai koneksi yang luar biasa.
Banyak tokoh nasional yang sudah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun, seperi BJ Habibie, Soeharto, Moeldoko, Hendro Priyono, dan masih banyak lagi.
Bahkan, Panji Gumilang acapkali disebut sebagai pimpinan dari Negara Islam Indonesia (NII) KW9, organisasi terlarang di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Pendaftaran PPDB Jakarta 2023 Jenjang SMA/SMK Tahap 2: Dilakukan Online hingga Sabtu 8 Juli
Tidak hanya terkait tokoh yang berada di sekelilingnya, pernyataan-pernyataan Panji Gumilang dan ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun juga mengundang pertanyaan.
Pasalnya, ada ada beberapa hal yang tidak sama dengan praktik peribadatan umat Islam di Indonesia secara umum.
Sebut saja seperti yang viral belakangan ini, soal pencampuran shaf perempuan dan laki-laki dalam Salat.
Panji, dalam satu sesi wawancara juga mengatakan, punya niatan untuk menjadikan perempuan sebagai muadzin, khotib, dan bahkan imam.
Baca Juga: Simak dan Cek Cara Daftar Jalur Mandiri Umum ITS 2023 Gelombang 2, Dibuka hingga 9 Juli
Dengan berbagai polemik yang timbul, Panji Gumilang akhirnya dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama.
Tidak hanya itu, pemerintah juga tengah menelusuri aliran dana dari ratusan rekening yang digunakan Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun.
Disinyalir, dengan besarnya arus transaksi dari ratusan rekening tersebut, PPATK melakukan analisis untuk menelusuri adanya dugaaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).