TENTANGKITA.CO– Inilah cerita tentang sosok Panji Gumilang muda yang berawal dari seorang guru madrasah dan pernah menjadi tahanan politik, sampai dekat dengan M Natsir, pejuang kemerdekaan yang seringkali dituding pemberontak atau pembangkang.
Sejak kasus dugaan penistaan agama yang dialamatkan ke Panji Gumilang, satu per satu info tentangnya terkuak.
Rasa penasaran masyarakat begitu tinggi, terlebih karena polemik ini sebelumnya kerap seperti dibeku es kan.
Hingga akhirnya pada 2023 ini, hal-hal yang terkait Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun menjadi sorotan publik.
Baca Juga: LIGA INGGRIS Ini Jadwal Pramusim Manchester United & Live
Sempat muncul keraguan akan penanganan kasus ini, karena diduga kuatnya beking Panji Gumilang sehingga muncul persepsi Panji Gumilang kebal hukum.
Dengan kuatnya dorongan publik, polemik yang menahun ini akhirnya sampai menjerat Panji Gumilang ke ranah hukum.
Panji Gumilang dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama dan tengah disidik Bareskrim Polri.
Lalu, siapa sebenarnya Panji Gumilang muda?
Dilansir dari tulisan dengan akun bernama Datuk Agung Sidayu di laman academia.edu, Panji Gumilang muda ternyata sudah malang melintang di dunia pergerakan.
Panji yang dilahirkan di Gresik sempat mencicipi pendidikan ala pesantren di Gontor. Hingga akhirnya dia meneruskan kuliah di Universitas Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah di Jakarta.
Baca Juga: Liga Inggris, Ini Sosok Manchester United usai Kedatangan Mason Mount
Ia menamatkan pendidikan tingginya pada tahun 1970 dengan gelar Sarjana Sastra Arab.
Semasa menempuh pendidikan tinggi itu, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat. Selain itu juga menjadi dai muda di lingkungan sekitar kampus.
Pada tahun 1972, ia menikah dengan Siti Khatimah Rahayu (Farida Al Widad) yang baru dikenalnya setelah kuliah lapangan di Kota Serang.
Usai lulus, ia tidak tertarik untuk menjadi pegawai Kementerian Agama (Depag) dan lebih memilih hidup di desa.
Jadi Guru Madrasah dan Ditangkap
Panji pindah ke desa istrinya dan menjadi guru di Sekolah Menengah (MA) Mathlaul Anwar dan mengajar Bahasa Arab.
Saat itulah, Panji mulai menghadapi tekanan dari kekuasaan. Ia ditangkap tanpa alasan kecuali karena kegiatannya menjadi anggota Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII).
Saat itu rezim yang berkuasa adalah saat mendiang Presiden Soeharto yang pada akhirnya justru menjadi teman aliansi dekatnya.
Begitu dibebaskan dari penjara politik di Bandung, Dr Mochamad Natsir mantan Ketua Masyumi mengajaknya mengikuti program Rabitah Alam Islami.
Lantas Panji muda pun menerima permintaan tokoh Islam Ternama itu dan pergi ke Malaysia Timur (Negeri Sabah) untuk menjadi guru.
Siapa M Natsir?
M Natsir sendiri adalah seorang ulama, politikus, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi-partai berideologi Islam.
Baca Juga: Mengenal Sosok Farida Al Widad, Perempuan yang Menemani Panji Gumilang 50 Tahun Lebih
Namun, bagi pemerintah Indonesia saat itu, baik yang dipimpin oleh Soekarno maupun Soeharto, M Natsir sering dituding sebagai pemberontak dan pembangkang.
M Natsir terlibat pertentangan terhadap pemerintah dengan bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) setelah meninggalkan Pulau Jawa.
Saat itu, PRRI menuntut adanya otonomi daerah yang lebih luas, tetapi diartikan oleh Soekarno sebagai pemberontakan.
Akibatnya, ia ditangkap dan dipenjarakan di Malang dari tahun 1962 sampai 1964, dan dibebaskan pada masa Orde Baru pada tanggal 26 Juli 1966.
Baca Juga: Ayo Cek Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri IPB
Sementara di era Soeharto, ia membentuk Yayasan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Ia mengkritisi kebijakan pemerintah, seperti ketika ia menandatangani Petisi 50 pada 5 Mei 1980, yang menyebabkan ia dilarang pergi ke luar negeri.
Pemerintah Indonesia baru menghormatinya setelah 15 tahun kematiannya, pada 10 November 2008 Natsir dinyatakan sebagai pahlawan nasional Indonesia.