“Malaria serebral adalah yang terberat karena dapat menyebabkan penurunan kesadaran menurun, kadar gula darah menurun, pembesaran hati dan limpa serta anemia.” sebut Titik.
Baca juga: Dokter ini Bilang Hepatitis Akut Bisa Dilawan dengan Ramuan Temulawak, Beneran?
Malaria disebabkan oleh parasite yaitu plasmodium malaria yang ditularkan oleh gigitan nyamuk anopeles.
Plasmodium malaria akan menginfeksi tubuh yang digigit, dan akan menetap di hati manusia, sebelum menyebar ke dalam sel darah merah.
Titik juga menyarankan penting adanya perilaku dan pengetahuan pencegahan malaria.
Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menghindari gigitan nyamuk anopheles.
Baca juga: Manfaat Puasa: Bikin Regenerasi Sel dan Tingkatkan Kesehatan Mental
“Dengan membatasi aktivitas di luar rumah, terutama jika harus melakukan perjalanan ke daerah endemis, konsultasikan dengan dokter apakah obat malaria yang terbaik untuk bekal, dan pahami gejala tanda dan risiko apabila kemudian terinfeksi malaria,” kata Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto ini.
Sementara untuk obat yang perlu sebagai bekal dan tata cara minumnya adalah, klorokuin yang diminum 1 kali sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum berangkat ke daerah endemis malaria.
Satu kali seminggu saat sampai di daerah endemis, terakhir meminum 1 kali seminggu selama 4 minggu.
Baca juga: Ini 4 Penyakit yang Mengintai Saat Lebaran, Jangan Berlebihan Makan Lemak dan Manis
Lalu antibiotik doksisiklin, diminum 1-2 hari sebelum berangkat.
Proguanil atau atovaquone, diminum 1-2 hari sebelum keberangkatan, setiap di daerah endemis, dan 7 hari berturut-turut ketika kembali dari tujuan.
Meflokuin, diminum 1 kali seminggu, 1-2 minggu sebelum ke daerah endemis malaria.
Primakuin, tepat untuk plasmodium vivax yaitu penyebab malaria vivax.