Selasa, 3 Desember 2024

Kemenkes Siapkan Layanan Deteksi Dini 4 Jenis Kanker di 10 Ribu Puskesmas

Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito mengungkapkan RS Kanker Dharmais siap bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di puskesmas untuk dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan layanan deteksi empat jenis kanker di 10.000 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di 514 kabupaten atau kota.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya deteksi dini untuk menekan tingkat kematian karena penyakit kanker. Menurut dia, harus ada kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini.

Salah satu kebijakan yang dirancang oleh Kemenkes untuk menekan angka kematian adalah meningkatkan fasilitas layanan deteksi dini di Puskemas yang masih fokus untuk empat jenis kanker utama.

Empat penyakit kanker yang menjadi fokus adalah kanker payudara dan kanker serviks pada wanita, serta kanker paru-paru dan kanker usus yang banyak kasusnya ditemui pada pria.

“Strategi utama menurunkan angka kematian akibat kanker adalah dengan deteksi dini. Kalau kanker bisa diketahui lebih dini, tingkat kesembuhannya lebih besar, dan biayanya juga lebih murah,” ungkap Menkes Budi Sadikin.

Hal itu dia sampaikan ketika hadir dalam peringatan Hari Kanker Sedunia yang digelar oleh RS Kanker Dharmais, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.

“Semua puskesmas sedang kami siapkan. Harapannya tahun ini, semua alatnya bisa selesai kita bagikan secara bertahap ke 10.000 Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota,” ujar Menkes.

Alat kesehatan yang dimaksud, yakni utamanya untuk deteksi dini kanker payudara adalah Probe Linear USG. Selanjutnya, untuk deteksi dini kanker serviks, Kemenkes mulai meluncurkan tes HPV DNA yang hasilnya lebih akurat dan prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan Pap Smear.

Selain itu, Menkes Budi menyebutkan layanan deteksi dini kanker paru-paru dan kanker usus juga akan disediakan. Kemenkes menargetkan setiap puskesmas dapat melakukan layanan skrining kanker paru dengan alat Low Dose CT-Scan (LDCT) dan kanker usus besar dengan kolonoskopi.

LDCT mampu mendeteksi lesi kecil atau nodul pada paru-paru yang mungkin merupakan tanda awal kanker paru-paru.

“Kami akan selesaikan secara bertahap di 514 kabupaten/kota supaya tiap puskesmas punya CT-Scan biar bisa melakukan prosedur Low Dose CT-Scan untuk deteksi dini kanker paru-paru dan kolonoskopi untuk deteksi dini kanker usus besar,” kata Menkes Budi Sadikin.

BACA JUGA: Kanker Serviks Pembunuh Wanita Terbesar Kedua di Indonesia Bisa Ditekan

PERAN RS DHARMAIS

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito mengungkapkan RS Kanker Dharmais siap bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memberikan pelatihan kepada dokter-dokter umum di puskesmas untuk dapat melakukan layanan deteksi dini kanker.

“Kami akan ikut serta melatih dokter-dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan USG dan layanan deteksi dini kanker lainnya dengan turut bekerja sama dengan organisasi profesi dan kolegium supaya pelatihan secara masif dapat dilakukan dalam waktu cepat,” ungkap dr. Soeko.

Kemenkes juga bekerja sama dengan kolegium dan organisasi profesi untuk memastikan semua rumah sakit siap melakukan layanan penyakit kanker.

Selanjutnya, Menkes Budi Sadikin berharap upaya ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mau pergi ke puskesmas dan melakukan skrining serta pemeriksaan deteksi dini kanker.

“Kita semua perlu berkolaborasi melakukan edukasi yang masif supaya masyarakat mau pergi ke puskesmas untuk lakukan deteksi dini. Masyarakat jangan takut buat skrining dan periksa,” ungkap Menkes Budi Sadikin.

Jika terdeteksi ada yang positif kanker, menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa langsung minta rujukan ke rumah sakit karena sudah disiapkan untuk dilakukan perawatan berikutnya.

“Lebih cepat ditemukan maka kemungkinan sembuhnya juga besar,” tutup Menkes Budi seperti dilansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kompolnas: Penempatan Polri di TNI Khianati Reformasi

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Gagasan penempatan Polri di bawah TNI mengkhianati cita-cita reformasi. Pemisahan itu merupakan hasil dari gerakan reformasi...