TENTANGKITA, JAKARTA – Pernah dengar istilah Diabetes Juvenile? Ternyata, Diabetes Juvenile sama saja dengan Diabetes Melitus tipe 1 kawan. Hanya beda sebutan saja.
Lantas sebenarnya Diabetes Juvenile atau Diabetes Tipe 1 itu bagaimana sih?
Menurut P2PTM Kemenkes, pada Diabetes Juvenile atau Diabetes Tipe 1 tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin.
Hal itu terjadi karena terjadi kerusakan di sel pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena pankreas penderita Diabetes Juvenile atau Diabetes Tipe 1 tidak memproduksi insulin lagi, mereka haus mendapatkan pasokan insulin buat tubuh harus dari luar tubuh secara rutin.
Lantas kenapa Diabetes Melitus tipe 1 ini disebut juga Diabetes Juvenile?
Disebut begitu, karena penyakit yang sering disebut kencing manis ini didiagnosa terjadi di orang dewasa dan anak-anak.
Selain Diabetes Juvenile, DM tipe 1 ini kerap juga disebut dengan diabetes insulin-dependent. Pasalnya, terapi insulin sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatan penderita.
Kemudian, pertanyaan lanjutannya kenapa sih orang bisa terkena penyakit Diabetes Juvenile atau Diabetes Tipe 1?
Di sini repotnya. Diabetes Juvenile atau Diabetes Tipe 1 merupakan penyakit bawaan yang tidak bisa dicegah atau disembuhkan. Namun, semua itu masih tetap dapat dikendalikan.
Berikut ini informasi tentang penyebab, tanda, bahaya dan cara pengobatan diabetes melitus secara umum seperti dilansir laman Kementerian Kesehatan.
Penyakit Diabetes Melitus Itu Gimana Sih?
Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan:
- tingginya kadar gula darah
- gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Sudah Tahu 6 Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak? Cek Nomor 5 Deh
Tanda atau gejala apa saja yang perlu diketahui?
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes.
Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/ mudah lapar).
Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.
Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
Apa penyebab Penyakit Diabetes Melitus
Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu:
- Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Begitu terdapat gejala seperti lemas ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya, periksakan segera diri Anda ke dokter. Kadang kencing manis bisa ditanggulangi dengan pendeteksian dini.
- Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki nutrisi seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol membuat darah akan penuh dengan kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
- Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya didominasi oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. Terlebih lagi peredaran darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak jahat dalam darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat.
- Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa berlebih dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Mengapa begitu? Karena pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
- Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika tidak pintar dalam memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah dan tentu saja diri anda, seperti buah, sayur ataupun biji-bijian.
Cing Abdel vs Desta Mau ‘Ngadu’ Ping Pong: Yang Kalah Ganti Pasangan, Gimana?
Bagaimana cara mengatasi Penyakit Diabetes Melitus
Adapun program penanggulangan Diabetes bisa dilakukan dengan berbagai macam cara di antaranya:
- Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Pedulilah akan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe 2 karena merasa badan sehat-sehat saja. Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan penyakit komplikasi.
Kalau anda ingin yakin terbebas, maka jalan satu-satunya yang paling efektif yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan.
Tes atau screening bisa dilayani di setiap fasilitas penyedia kesehatan, seperti fasilitas kesehatan, tempat praktek dokter, klinik atau laboratorium.
- Menjalani Pengobatan Secara Intensif
Tujuan pengobatan jelas untuk membuat gula darah mendekati normal ataupun menjadi normal. Walaupun pengobatan dijalani secara intensif, pemilihan makanan dan aktifitas sangatlah menentukan akan normalnya gula darah.
Jangan membeli obat bebas, karena obat diabetes hanya boleh ditebus dengan resep dokter. Obat anti diabetes ada yang dimasukkan secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk injeksi.
Insulin yang diinjeksikan wajib untuk penderita Diabetes tipe 1 sedangkan untuk tipe 2 digunakan obat oral.
- Aktif Secara Fisik
Setelah obat, maka penderita Diabetes haruslah aktif secara fisik, artinya segala kegiatan fisik haruslah dilakukan agar membantu kadar gula dalam darah keluar dan darah kembali memproduksi insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya aktifitas fisik punya risiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan individu pasif.
- Memperbaiki Kualitas Makanan
Penderita Diabetes ataupun Anda yang ingin bebas haruslah mempunyai diet seiring dengan itu, kualitas makanan sangat mendapatkan peranan penting bagi penderita Diabetes.
Perbanyak makanan sehat yang dianjurkan oleh para penderita Diabetes. Kurangi gula, minyak, dan semua makanan berlemak lainnya. Ingatlah untuk selalu mengikutkan buah ke dalam menu Anda.
Gangguan kulit serta infeksinya mengharuskan penderita Diabetes untuk wajib perhatikan.
- Dukungan Masyarakat
Masyarakat bisa memberikan dukungan untuk para penderita Diabetes dengan aktivitas yang berhubungan dengan fisik, seperti berjalan kaki menelusuri taman.
Selain itu, masyarakat perlu ditanamakan tentang kesadaran untuk mengobati Diabetes serta komplikasinya.
Advokasi akan penyakit Diabetes pun harus dilakukan juga sehingga aktivitas fisik menjadi semakin bertambah lagi peminatnya. Tempat-tempat publik pun harus turut mendukung Indonesia bebas Diabetes.
Penyediaan gula non kalori harus lebih diperbanyak. Para penderita Diabetes pun layak mendapat perlakuan yang sama dengan manusia yang lainnya.
http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus
Demikian informasi seputar penyakit Diabetes Melitus tipe 1 yang kerap disebut Diabetes Juvenile.