TENTANGKITA.CO – Pemanis buatan yang kerap digunakan untuk makanan olahan ternyata tidak hanya berbahaya bagi penderita diabetes.
Pemanis buatan, menurut sebuah penelitian terbaru yang dilansir di jurnal Nature Medicine, juga berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Menurut studi tersebut, pemanis buatan mengandung zat bernama erythritol. Apabila makanan olahan memiliki kandungan pemanis buatan dalam jumlah besar, menurut studi itu, dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Studi tersebut menyatakan bahwa orang dengan kandungan erythritol dalam jumlah besar di darahnya, dua kali lebih mungkin menderita serangan jantung atau stroke ketimbang orang dengan yang memiliki sedikit zat tersebut.
BACA JUGA: 1.085 Orang Mengungsi di 8 Titik Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
“Ada banyak data di sini untuk menyatakan bahwa kita harus membaca label dan menghindari erythritol, terutama jika berisiko terkena penyakit kardiovaskular,” jelas peneliti senior dr Stanley Hazen seperi dilansir dari laman US News, Kamis 2 Maret 2023, yang dikutip pmjnews.
Meski begitu, menurut Ketua Kelompok Kerja Nutrisi dan Gaya Hidup American College of Cardiology, dr Karen Aspry, masih butuh lebih banyak penelitian sebelum menyatakan erythritol punya potensi menjadi berbahaya.
“Pada titik ini, menurut saya, menggunakan sedikit pada makanan atau menggunakan bentuk butiran, itu bukan hal yang mengkhawatirkan,” kata Karen.
Calorie Control Council Amerika Serikat mencatat bahwa erythritol telah diproduksi secara komersial selama lebih dari 30 tahun dan digunakan sebagai pemanis industri di lebih dari 50 negara.
BACA JUGA: Info Terbaru Kapan Kartu Lansia Jakarta atau KLJ 2023 Cair: Ini Kata Dinsos DKI
Keamanan penggunaan erythritol sebagai bahan makanan dalam kondisi penggunaan yang dimaksudkan, menurut lembaga tersebut, telah dibuktikan oleh sejumlah studi keamanan manusia dan hewan.
“Termasuk studi pemberian makan jangka pendek dan jangka panjang, reproduksi multigenerasi dan teratologi (kelainan bawaan),” kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.