TENTANGKITA.COM – Silakan simak pembahasan tentang gejala awal Demensia yang lebih kenal di sini dengan istilah pikun.
Bertambahnya usia kerap menyebabkan kita sering lupa. Tapi eh tapi, jangan anggap enteng lho kondisi itu.
Memang sih, dengan semakin bertambah umur seringkali kita memberi pemakluman terhadap kelupaan yang sering terjadi.
“Wajar lupa, namanya juga udah tua,” begitu kira-kira yang sering kita dengar.
Namun, kondisi seperti itu selayaknya menjadi perhatian juga karena bisa berhubungan dengan Demensia.
BACA JUGA: Kapan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) KAJ dan KPDJ 2023 Cair?: Tahun Lalu Sih Tanggal Ini
Secara media, Demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Dan, memang, Demensia seringkalu berhubungan dengan bertambahnya usia.
Oleh karena pemakluman seperti disebutkan di atas, orang menjadi sering abai untuk menyadari bahwa kelupaan itu sebenarnya merupakan tanda-tanda demensia.
Setelah gejalanya menjadi terus berkembang kemudia mulai memengaruhi aktivitas dan ingatan, barulah deh kita sadar bahwa ada yang salah nih.
Menurut laporan laman Times of India, Kamis 16 Februari 2023, yang dikutip oleh pmjnews.com, tanda awal demensia terlihat dari perubahan kecil pada ingatan dan kemampuan untuk fokus.
Contoh perubahan kecil itu antara lain sering lupa di mana meletakkan barang, sudah untuk mengingat apa yang akan dilakukan, dan sudah mengingat kegiatan rutin padahal kerap melakukannya.
BACA JUGA: Info Kartu Lansia Jakarta (KLJ) 2023 Kapan Cair: Kabar Resmi Cek di Sini
Tanda-tanda lain yang terkait dengan Demensia memang amat berhubungan dengan usia yang bertambah. Misalnya, kesulitan untuk menyelesaikan percakapan karena kita kesulitan menemukan kata-kata yang tepat.
Lalu ada juga yang berhubungan dengan perubahan suasana hati. Ini juga menjadi indikator seseorang mengalami masalah kesehatan mental.
Menurut laporan itu, diagnosa dini akan bisa mencegah Demensia menjadi lebih buruk. Pada saat yang bersamaan, dengan diketahui sejak awal, keluarga atau teman orang yang mengalami Demensia dapat memahami apa yang tengah terjadi.
Dengan deteksi awal, tentu pasien sadar akan kondisinya sehingga dapat secara aktif berpartisipasi dalam proses pemulihan. Hal itu juga memberikan pasien kesempatan untuk memahami situasi dan mengapa Demensia penting untuk diobati.
BACA JUGA: Ups, Beli Minyak Goreng Minyakita Dibatasi Maksimal 2 Liter per Orang per Hari
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan kasus Demensia pada usia muda, yaitu terjadi pada orang dengan usia di bawah 65 tahun, menyumbang 9 persen dari total kasus Demensia.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Demensia, menurut WHO, adalah isolasi sosial, ketidakaktifan kognitif, dan depresi.
“Studi menunjukkan, orang dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia dengan menjadi aktif secara fisik, tidak merokok, dan menghindari penggunaan alkohol yang berbahaya,” tulis laporan WHO.
“Mengendalikan berat badan, makan makanan sehat, dan menjaga tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah yang sehat,” demikian yang termaktub dalam laporan WHO.
Demikian artikel tentang gejala awal Demensia yang antara lain sering lupa. Semoga bermanfaat.***