TENTANGKITA, JAKARTA – Banyak salah kaprah beredar di masyarakat tentang penanganan gigitan ular berbisa.
Jika tidak mendapatkan informasi yang memadai hal ini bisa sangat berbahaya.
Gigitan ular berbisa dapat mengakibatkan gejala-gejala seperti sesak napas, jantung berdebar kencang, penglihatan kabur, muntah, dan diare.
Bahkan jika tidak mendapatkan pertolongan medis bisa mengakibatkan kematian.
dr Mohammad Fikri Hafidhi SpB, dokter spesialis bedah RS Islam Banjarnegara mengatakan di masyarakat beredar beberapa salah kaprah tentang cara penanganan saat terjadi gigitan ular berbisa.
Salah kaprah penanganan gigitan ular berbisa adalah:
BACA JUGA: PANTULAN CAHAYA HAPE DAN KOMPUTER BISA SEBABKAN GANGGUAN TIDUR, HATI-HATI
Menghisap bekas gigitan ular berbisa menggunakan mulut
Menghisap bekas gigitan ular berbisa menggunakan mulut sangat berbahaya, baik bagi korban maupun orang yang memberi pertolongan.
“Ini berbahaya bagi keduanya. Bisa ular yang tersedot ke mulut akan meracuni tubuhnya, ini sangat berbahaya,” kata dr Fikri.
Mengikat kencang atas dan bawah bagian bekas gigitan ular
Dari sisi medis tindakan ini sangat berbahaya.
Menurut dia di antara dua ikatan kencang tersebut bisa mengakibatkan efek buruk bisa terlokalisir.
Bahkan jika tak beruntung bisa menjadikan busuk pada lokasi tersebut dan berujung di potong atau amputasi.
BACA JUGA: BINTIK MERAH PADA BAYI BISA JADI HEMANGIOMAN, BERBAHAYA JIKA DEKAT DENGAN ORGAN FUNGSIONAL
Jangan Sepelekan Bintik Merah pada Bayi, Mungkin Hemangioma yang Bisa Berbahaya
Mengoles dengan oli bekas
Kesalahan lain penanganan gigitan ular berbisa adalah mengoles dengan oli bekas. Olesan ini padahal sangat berbahaya.
Menusuk atau sayatan lokal pada bekas gigitan ular
Sayatan lokal dengan harapan bisa ular bisa keluar juga salah kaprah.
Bukan mengeluarkan bisa ular, sayatan itu malah dapat membuat luka lebih parah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada luka gigitan ular berbisa
Menurut dr Fikri Hafidhi tata laksana saat terjadi gigitan ular berbisa adalah pada bagian yang tergigit diberi bantalan kain atau kasa yang bersih dan empuk, diikat tak perlu kencang.
Setelah itu diimobilisasi, agar tidak terlalu banyak gerak atau di spalk.
“Orang digigit ular pasti panik, yang pertama adalah dibuat tenang dulu,” ujar dia.
“Setelah itu diberi bantalan, dan diberi kayu atau botol yang diikat pelan. Misal ada gigitan di lengan maka diberi kayu atau ranting ujung atas bawah diikat agar tidak terjadi pergerakan.”
BACA JUGA: 70 PERSEN PENDERITA DARAH TINGGI TIDAK SADAR SUDAH MENGIDAP PENYAKIT TERSEBUT. HATI-HATI
Minyak Goreng Mahal Jadi Kesempatan Punya Wajah Glowing, Begini Ceritanya
Jika berbahaya dokter akan memberikan serum anti-bisa ular.
Di Indonesia kata dr Fikri umumnya hanya ada satu jenis, berasal dari plasma kuda yang berisi tiga anti bisa ular yaitu ular sendok jawa (Naja sputatrix), ular weling (Bungarus fasciatus) dan ular tanah (Calloselasma rhodostoma).
Proses pemulihan setelah dipatuk ular tergantung dari jenis ular yang menggigit.
Pada orang dewasa, biasanya pemulihan memakan waktu lebih dari tiga minggu.
Sementara pada anak-anak, sekitar 1-2 minggu.
Selama masa pemulihan, area bekas gigitan ular mungkin masih bengkak dan terasa nyeri. Dokter akan memberikan obat antiradang dan pereda nyeri.
Itu dia salah kaprah penanganan bekas gigitan ular berbisa dan tata laksana yang benar.
Semoga bermanfaat.
Minyak Goreng Mahal, Saatnya Sehatkan Jantung, Hindari Stroke dan Turunkan Kolesterol