TENTANGKITA.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan tahap kedua penyaluran bantuan pangan berupa beras seberat 10kg di Gudang Bulog DKI Jakarta-Banten yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (11/9).
Dalam upaya membantu keluarga penerima manfaat (KPM) di Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Sosial, telah melakukan pemadanan data dan verifikasi terhadap penerima bantuan.
Penyaluran bansos beras 2023 ini adalah yang kedua kalinya, dan akan berlangsung selama 3 bulan bagi 21.353 juta KPM di seluruh Indonesia, dengan 239.522 KPM di wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA: Adakah Pendaftaran DTKS Jakarta 2023 Untuk Bansos KLJ? Dinsos DKI Pertegas Hal Ini
Tahap pertama penyaluran bantuan beras telah dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2023, sementara tahap kedua ini akan berlangsung dari bulan September hingga November 2023.
Bansos beras 2023 ini bersumber dari cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, dengan harapan dapat membantu mengendalikan inflasi beras di dalam negeri.
Untuk itu, mengingat jumlah penerima bansos beras 2023 yang tidak sedikit penyalurannya akan dilaksanakan secara bertahap.
Sudah meras terdaftar sebagai penerima bansos beras tahap 2 2023, namun belum dapat?
Cara Cek Penerima Bansos Beras tahap 2 2023
Tenang! Begini cara cek nama penerima bansos beras tahap 2 2023 selengkapnya di sini!
BACA JUGA: Jokowi Menyambangi Gudang Bulog dan Temukan 1,6 Juta Ton Beras
Jika Anda adalah penerima manfaat dan ingin memastikan apakah Anda terdaftar sebagai penerima bansos beras, berikut langkah-langkahnya:
Cara Cek Penerima Bansos Beras tahap 2 2023:
- Kunjungi situs web cekbansos.kemensos.go.id.
- Isi informasi wilayah penerima manfaat, termasuk provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
- Pastikan nama penerima manfaat sesuai dengan data yang tertera di e-KTP atau Dukcapil.
- Masukkan huruf kode chapta yang ditampilkan.
- Klik tombol ‘Cari Data’.
- Nama Anda akan muncul jika Anda telah terdaftar sebagai penerima bansos.
Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras seberat 10 kg ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para penerima manfaat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mempercepat penyaluran bansos beras ini, awalnya dijadwalkan pada Oktober-Desember 2023.
Langkah ini diambil sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah dan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Meskipun stok beras di gudang Bulog mencukupi dengan jumlah mencapai 2 juta ton, pemerintah masih mempertimbangkan impor beras untuk memenuhi cadangan strategis stok dan mengantisipasi kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino.
Presiden Jokowi telah berbicara dengan beberapa pemimpin negara terkait impor beras ke Indonesia sebagai langkah antisipasi untuk tahun mendatang.***(WVA)