Jumat, 22 November 2024

HEPATITIS AKUT MEMATIKAN PADA ANAK: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan

Badan Kesehatan Dunia atau WHO pertama kali menerima laporan kasus penyakit hepatitis akut mematikan pada anak yang belum diketahui pada 5 April 2022 di Inggris Raya.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia atau WHO pertama kali menerima laporan kasus penyakit hepatitis akut mematikan pada anak yang belum diketahui pada 5 April 2022 di Inggris Raya.

Lembaga dunia itu menyebut hepatitis akut mematikan pada anak tersebut sebagai  Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology).

Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Saat ini masih dalam penyelidikan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut, serta apakah ada hubungannya dengan Covid-19.

Informasi tersebut, seperti dilansir laman Kementerian Kesehatan, dapat berubah sewaktu-waktu

  1. Apa saja gejala yang dialami?

Gejala yang dialami meliputi sindrom jaundice akut (air kencing berwarna gelap, feses/tinja pucat, kuning pada sklera mata dan kulit, lemas, nyeri sendi/otot), diare, mual, muntah, dan nyeri di bagian perut.

  1. Siapa saja yang terinfeksi?

Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.

  1. Dimana saja kasus ini sudah dilaporkan?

Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya telah dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Perancis (2 kasus), Rumania (1 kasus), dan Belgia (1 kasus).

  1. Apa penyebab dari penyakit ini?

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat ini masih dalam penyelidikan. Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa adanya agen biologis, kimiawi, dan agen lain masih terus dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi.

  1. Bagaimana cara pencegahannya?

Sambil menunggu informasi lebih lanjut, masyarakat diharapkan untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.

Bila masyarakat mengalami atau menemukan kasus dengan gejala diatas, silahkan langsung menghubungi fasilitas Kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Fasilitas Kesehatan tersebut harus segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dilaporkan secara berjenjang ke Pusat.

BACA JUGA: Hepatitis Akut Yang Mematikan pada Anak: Kronologi Kasus Indonesia

KASUS INDONESIA

Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah WHO menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, tutur dr. Nadia.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Demikian informasi berjudul HEPATITIS AKUT MEMATIKAN PADA ANAK: Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan. Semoga bermanfaat.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...