TENTANGKITA.CO – Tak ada jalan yang tidak bisa ditembus. Mungkin itu kisah yang melatarbelakangi Erawati, yang akrab dipanggil Era, sebagai pengusaha batik.
Usaha yang dimulai dari kecil, kini, mulai membesar. Karena, bukan hanya untuk dirinya, perjuangan untuk mengubah hidup juga berdampak pada lingkungan tempat tinggalnya khususnya kaum perempuan.
Apa kiat suksesnya? Ditemui pada acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, Era, menceritakan tentang usaha batiknya yang kini meraup omzet berkali-kali lipat dari plafond berawal dari pinjamannya ke PNM saat memulai usaha.
Kini, enam tahun sudah dia menjadi nasabah binaan PNM, Era merasakan sentuhan program Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memberdayakan perempuan di lingkungannya.
Baca Juga
- Pendampingan PNM Berdayakan Usahawan Mikro Anyaman Bambu
- KIAT SUKSES: Kemitraan Marie dan PNM, Ubah Dendeng Rusa Jadi Cuan
“Saya memulai plafond Rp10 juta. Kini, omzet saya meningkatkan plafond sampai dengan Rp 250.000.000,” tuturnya kepada pnm.co.id, saat ditemui di acara Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, belum lama ini.
Lahir dan tumbuh di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Era akrab dengan kain batik corak khas daerahnya. Berbagai teknik dia kuasai. Mulai dari tulis, cap, dan print.
Produk jadi dari Toko Kencana Batik miliknya juga beragam seperti outer, jaket, kemeja, bahkan dompet dan tas juga dia sulap dari kain-kain batiknya itu. Kini, kata Era, dirinya menjadi salah satu pemasok dari 10.000 kemeja batik untuk ASN di Blora.
Uniknya, keuletan perempuan yang juga ibu rumah tangga ini berdampak baik bagi orang-orang di sekitarnya. Sekitar 12 karyawati dari keluarga prasejahtera dia pekerjakan di gerainya itu.
“Saya juga ibu rumah tangga. Jadi melihat teman-teman di lingkungan saya itu ya pasti tergerak untuk membantu juga. Ini jadi uang saku tambahan lah untuk mereka,” ujar Era.
Tidak main-main, ragam teknik batik yang dikuasainya itu diturunkan satu per satu kepada mereka. Awalnya, mereka tidak memiliki kemampuan membatik. “Sekarang, saya mempercayai setiap pegawai dalam seluruh proses pembuatan produk.”
“Itu mereka semua yang kerjakan juga, saya ajari satu-satu sampai bisa. Kami ada kain eco-print juga dari bahan alami. Dibuat dengan uap dan teknik yang mengeluarkan warna dan getah dari ragam jenis tanaman. Itu juga mereka sudah kuasai,” ucap Era bangga.
Baca Juga
- Sentuhan PNM, Lahirkan Urban Farming Sukses: Syonita
- KIAT BISNIS: Hani Hadiyanti, Binaan PNM yang Tembus Keterbatasan Sosok Disabilitas
Bagi Era, dia banyak merefleksikan dirinya kepada ibu-ibu ini seperti saat ia memulai usahanya dulu. Merogoh kocek pribadi, Era mendaftarkan pelatihan untuk mereka. Era menyebutkan pelatihan yang diikutkan juga banyak jenisnya, mulai dari marketing, entrepreneurship, digitalisasi, dll. Ia berharap dengan pelatihan ini akan adanya penambahan skill dan agar mereka mulai mandiri.
Bagi warga Jakarta yang ingin mendapatkan berbagai motif batik khas Blora yang ciamik, dapat langsung mengunjungi booth PNM Lantai Ground, Senayan Park, Jakarta. Meraup kocek yang cukup terjangkau untuk anda bisa membawa pulang kain warisan bangsa ini. Harga yang ditawarkan juga terjangkau, mulai dari Rp 100.000 – Rp 750.000.