TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Saya ingat, beberapa tahun lalu, tepatnya dalam acara yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia, pada Sabtu (30/10/2021), Presiden Joko Widodo pernah mengungkapkan soal peran UMKM bagi kemajuan bangsa.
“Peran perempuan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi kemajuan bangsa merupakan keniscayaan,” begitu katanya. Bagi Indonesia, UMKM, sendi utama perekonomian. Indonesia memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.
Ya, Indonesia berpotensi melahirkan jutaan entrepreneur. Hingga kini, menurut data Kadin Indonesia, hingga tahun 2023, pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 66 juta. Jika 10% dari mereka naik kelas, bayangkan saja dulu, berapa pengusaha yang lahir di Tanah Air ini? Enam juta orang, cing.
BACA JUGA: Utang Kredit Macet UMKM Bakal Dihapus, Patuhi Syarat Ini
Bila pertumbuhan itu terjadi, terbayang tidak apa yang bakal terjadi? Akan ikut mendorong PDB Indonesia. Sejauh ini saja, menurut Kadin, kontribusi dari UMKM pada tahun lalu, sudah 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia, setara Rp9.580 triliun. Dan UMKM mampu menyerap sekitar 117 juta pekerja (97%) dari total tenaga kerja.
Maka bisa dibayangkan dong efek positif dari enam juta pengusaha UMKM itu saat mereka naik kelas? Termasuk dalam menyerap tenaga kerja?
Sayangnya, hingga kini, masih banyak pengusaha UMKM di Indonesia yang sulit berkembang. Dari tahun ke tahun, kondisi usaha mereka, ya begitu-begitu saja. “Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sulit berkembang,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Begitu juga di Amerika Serikat. Usaha kecil mempekerjakan hampir separuh dari tenaga kerja Amerika dan mewakili 43,5% dari PDB Amerika. Mereka adalah bagian penting dari ekosistem ekonomi kita, tempat usaha besar dan usaha kecil menjadi vendor, karyawan, mitra, dan pelanggan satu sama lain.
Tapi, menurut data uschamber.com, di Amerika Serikat, kewirausahaan sedang berkembang pesat. Selama beberapa tahun terakhir, jumlah pengajuan permohonan untuk memulai bisnis baru telah melonjak. Jumlah pengajuan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dan tren ini terus berlanjut, dengan lebih dari 5 juta pengajuan permohonan bisnis baru setiap tahunnya sejak saat itu. Hingga April 2024, 1,75 juta pengajuan telah diajukan tahun ini.
“Mereka bagian penting dari ekosistem ekonomi kita,” tulis Kadin Amerika Serikat terkait peran pengusaha kecil menengan dan mikro.
Pertanyaannya, bagaimana membangun para pengusaha skala UMKM itu agar mampu tumbuh dan menjadi setara dengan pemain besar lainnya? Jelas, upaya itu, tidak bisa dilakukan dalam satu malam ala simsalabim. (Ikuti Tulisan Kedua…)