TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Para kaum ibu alias emak-emak sering diberi julukan sebagai ras terkuat di muka Bumi. Gelar yang bermula dari media sosial tentulah sebuah sanjungan.
Lantas, dana dari mana tuh yang nilainya mencapai Rp244 triliun yang katanya mengalir kepada para perempuan itu?
Terus apa yang dilakukan para kaum ibu itu hingga bisa mendapatkan dana dalam jumlah raksasa itu?
Jangan salah ya! Mereka adalah perempuan yang tercatat sebagai nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Mereka semuanya adalah perempuan.
Sampai dengan akhir tahun 2023, nasabah Mekaar mencapai 15,2 juta orang. Akumulasi dana yang bergulir sejak badan usaha milik negara (BUMN) pembiayaan ultramikro itu meluncurkan Mekaar kini mencapai angka Rp244 triliun.
Dua catatan tentang program Mekaar itu berulang kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan. Kepala Negara memang memberikan perhatian khusus terhadap program Mekaar dari PNM itu.
Selama masa pemerintahannya, puluhan kali Presiden Jokowi bertemu langsung dengan nabasah dan account officer (AO) Mekaar di berbagai penjuru Tanah Air.
Presiden Jokowi—yang mengingat persis data tentang PNM Mekaar—menyebut bahwa ketika kali pertama program itu diluncurkan pada tahun 2015 dana pinjaman yang mengucur barulah di angka Rp800 miliar.
Kini, dalam kurun waktu sewindu alias delapan tahun, perputaran dana PNM Mekaar tumbuh berlipat-lipat menjadi Rp244 triliun yang mengalir kepada 15,2 juta perempuan.
Jumlah nasabah Mekaar tersebut bahkan sudah melampaui catatan Grameen Bank besutan ekonom Bangladesh, Muhammad Yunus, yang memperoleh hadiah Nobel Perdamaian pada 2006.
BACA JUGA: Si Bocil dan Piku Hilang, Kami Minta Bantuan Animal Communicator, Hasilnya…?
Dari penelusuran tentangkita.co, Muhammad Yunus dan Grameen Bank ketika menerima hadiah Nobel Perdamaian memiliki nasabah 6,1 juta orang yang seluruhnya adalah perempuan.
Muhammad Yunus kemudian mendapatkan julukan sebagai banker of the poor karena Grameen Bank memberikan kredit kepada kelompok warga yang masuk kategori sangat miskin.
Di situs resminya, grameenbank.org.bd, tertulis bahwa proyek Grameen Bank pada tahun 1976 bermula sebagai proyek percontohan penelitian tindakan di desa Jobra, distrik Chattogram, Bangladesh.
Pada tahun 1983, proyek percontohan tersebut bermetamorfosa menjadi bank dengan tujuan mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat miskin yang terpinggirkan di Bangladesh. Pilihan strateginya adalah dengan mengucurkan kredit ultramikro.
Keunikan Grameen Bank adalah tidak ada persyaratan nasabah harus memiliki agunan agar bisa mendapatkan kredit seperti yang asas yang berlaku umum di dunia perbankan.
Grameen Bank kini beroperasi dengan memiliki 40 kantor wilayah, 40 kantor audit wilayah, 240 kantor area, dan 2.568 kantor cabang. Jumlah pegawai lembaga pembiayaan itu sampai dengan akhir 2023 mencapai 21.843 orang.
Dalam perkembangannya, nasabah Grameen Bank yang pada tahun 2006 berjumlah 6,1 juta orang melonjak menjadi 10,46 juta nasabah pada akhir tahun 2023.
Sejak berdiri 1983 hingga Desember 2023, jumlah kumulatif pencairan pinjaman lembaga itu mencapai angka US$37,785 miliar.
Dengan nilai tukar US$1 setara dengan Rp15.500, berarti total pinjaman yang sudah disalurkan Grameen Bank selama lebih dari 40 tahun beroperasi mencapai Rp585,667 triliun.
Grameen Bank saat ini berdiri di 81.678 desa atau 94% desa di Bangladesh. Sebanyak 98 persen nasabah bank ini adalah perempuan. Kalau menghitung anggota keluarga, layanan Grameen Bank dinikmati oleh 45 juta orang.
KINERJA PNM MEKAAR
Sekarang bagaimana dengan data kinerja PNM Mekaar?
PNM mulai berdiri pada tahun 1999 semasa pemerintahan Presiden BJ Habibie sebagai salah satu buah dari reformasi. Pendirian BUMN ini berdasarkan Peraturan Pemerintah No.38/1999 tanggal 29 Mei 1999 dengan modal dasar Rp9,2 triliun dan modal disetor Rp3,8 triliun.
Berarti, usia perusahaan pelat merah anggota holding ultramikro dengan BRI sebagai induk dan satu lagi anggota yakni PT Pegadaian itu kini memasuki usia 25 tahun.
PNM mulai meluncurkan program Mekaar pada tahun 2015 semasa pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama. Sampai dengan Desember 2016, nasabah aktif program tersebut baru berjumlah 443 ribu orang dengan kucuran pinjaman sekitar Rp800 miliar.
Selama tahun-tahun berikutnya, terjadi lompatan besar jumlah nasabah dan juga kucuran pinjaman. Total dana yang berputar untuk PNM Mekaar mencapai Rp244 triliun yang mengalir kepada 15,2 juta perempuan.
Dari penelusuran tentangkita.co, lompatan besar terjadi selama lima tahun terakhir yang bisa dilihat dari total kucuran pinjaman PNM Mekaar:
Tahun 2019: Rp24,06 triliun
Tahun 2020: Rp23,72 triliun
Tahun 2021: Rp34,52 triliun
Tahun 2022: Rp42,59 triliun
Tahun 2023: Rp70 triliun
Dari data-data yang tersedia, silakan simak perbandingan apple to apple Grameen Bank dan PNM Mekaar.
GRAMEEN BANK | PNM MEKAAR |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|