Jumat, 22 November 2024

Ketika Presiden Jokowi Kangen dengan Ibu-Ibu Mekaar dan AO PNM

Presiden Jokowi juga mengapresiasi upaya manajemen PNM dalam mengurusi angka kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) dari program Mekaar sehingga hanya di kisaran 0,5 persen.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Keceriaan diwarnai dialog penuh gelak tawa sepertinya sudah menjadi trademark pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para perempuan yang menjadi nasabah PNM Mekaar.

Serasa tidak ada sekat yang menjadi pembeda status Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dengan para nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Simak saja dialog antara Hesti, perempuan asal Magelang, yang hadir dalam silaturahmi Presiden Jokowi dengan nasabah Mekaar pada Senin 29 Januari 2024 di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sehari-hari, Hesti menjalani usaha membuat souvenir dari manik-manik untuk tempat tisu dan souveinir untuk hajatan.

Nyicil ke Mekaar mboten (tidak) masalah?” tanya Presiden Jokowi

Insya Allah, sering tepat waktu, gak pernah lowong,” kata Hesti.

Memang ini kita ikut Mekaar juga mendidik disiplin…,” kata Kepala Negara.

Sebenarnya, Presiden Jokowi belum rampung menyampaikan pesannya itu. Kepala Negara terpaksa menghentikan ucapan karena ‘diinterupsi’ oleh Hesti yang memberikan pengakuan.

Kalau pas gak punya uang setornya Jumat pagi. Karena gak dapat duit blas,” sela Hesti.

Harusnya apa itu?” tanya Kepala Negara.

Harusnya Kamis (nyicilnya). Baru sekali itu (telat nyicil),” kata Hesti.

Baru sekali, setornya Jumat?” Presiden Jokowi mengulangi pernyataan Hesti.

“Iya. Maaf ya Pak, gak papa (kan)?” Hesti melanjutnya ucapan sambil meminta maaf kepada Presiden Jokowi.

Lho saya kan bukan Mekaar. Tanya ke Pak Dirut Mekaar,” kata Kepala Negara sambil tertawa seraya mengarahkan jempolnya ke arah belakang tempat Dirut PT PNM Arief Mulyadi duduk.

(Janji) gak akan mengulangi lagi,” begitu janji Hesti.

Hadirin yang datang acara silaturahim Kepala Negara dengan nasabah Mekaar juga ikut tertawa mendengarkan dialog tersebut.

BACA JUGA: Gabung Yuk Bareng 133 Ribu Teman Kalian Dapatkan Tambahan Penghasilan, Begini Cara & Syarat Mudah Jadi Agen BRILink Mekaar

PALING SERING DIKUNJUNGI

Para ibu nasabah Mekaar memang memiliki kekhususan di hati Presiden Jokowi.  Boleh dibilang, salah satu komunitas yang paling sering dikunjungi dari Kepala Negara adalah para ibu-ibu Mekaar.

Perasaan senang Presiden Jokowi bertemu dengan nasabah Mekaar disampaikan langsung dalam silaturahim yang juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.

“Mungkin lebih dari empat tahun saya tidak berjumpa dengan para nasabah PNM Mekaar dan hari ini di 2024 yang pertama berjumpa adalah nasabah dari Kabupaten Magelang. Saya senang karena semangatnya masih semangat ’45 ibu-ibu semuanya,” ungkap Presiden Jokowi.

PNM mengucurkan program Mekaar pada periode pemerintahan Presiden Jokowi jilid satu yakni pada tahun 2015. Progam tersebut berupa layanan pinjaman modal yang diluncurkan untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha ultramikro.

Selain akses permodalan, manajemen PNM menguatkan program Mekaar dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok.

Presiden Jokowi pun mencermati betul perkembangan program dan nasabah PNM Mekaar dari tahun ke tahun berikut dengan angka-angkanya.

“Saya juga senang karena di 2015 saat itu yang disalurkan kurang lebih hanya Rp800 miliar untuk kurang lebih 400-an ribu nasabah sekarang sudah yang aktif itu sudah 15,2 juta nasabah dan yang disalurkan Rp237 triliun,” ungkap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi upaya manajemen PNM dalam mengurusi angka kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) dari program Mekaar sehingga hanya di kisaran 0,5 persen.

“Saya melihat (NPL) PNM Mekaar itu sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan perbankan. Yang nyicilnya disiplin hampir 100 persen. Artinya semuanya disiplin karena yang enggak bisa mengembalikan itu hanya kecil sekali. (Angka) 0,5 persen (itu) kecil sekali,” lanjut Presiden.

Oleh karena itu, Kepala Negara terus mendorong para nasabah untuk tetap disiplin dan bekerja keras agar jumlah pinjaman dapat meningkat dan usaha yang dijalankan bisa naik kelas.

BACA JUGA: MRT Pembiayaan Ultramikro Itu Bernama Permodalan Nasional Madani (PNM)

NASABAH NAIK KELAS

Testimoni nasabah yang naik kelas juga terdengar dalam acara silaturahim tersebut dari Mita yang berkesempatan berdialog langsung dengan Presiden Jokowi.

Perempuan asal Borobudur, Kabupaten Magelang, itu kini memiliki usaha jamu yang telah dipasarkan hingga ke mancanegara setelah mengalami jatuh bangun.

Bermodalkan pinjaman dari PNM Mekaar, Mita awalnya bermaksud meneruskan usaha percetakan keluarganya. Pinjaman sebesar Rp2 juta pada tahun 2017 tersebut dibelikan alat cetak atau printer.

Rencana yang sudah disusun Mita berantakan karena wabah Covid-19 melanda Indonesia. Usaha percetakannya pun kolaps bahkan dia tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.

Mita dan juga kakak perempuannya tidak patah semangat. Mereka berdua terus mencari jalan untuk mengembalikan ekonomi keluarga.

Muncul ‘proposal’ baru. Mereka bermaksud mengembangkan bisnis kuliner dengan memproduksi roti goreng. Lagi-lagi, meski sempat berjalan, usaha itu sepi pembeli.

“Habis itu kami buat racikan jamu, ya laku. Sampai sekarang malah yang itu. Tapi saya juga masih jualan lotek dan percetakan juga jalan lagi. Jadi saya siang itu jualan lotek, malam desain,” tutur Mita seperti dilansir laman presidenri.go.id.

Menimpali cerita Mita tersebut, Presiden Jokowi mengakui memang wabah Covid-19 meluluhlantakkan hampir seluruh pelaku bisnis. Dari industri besar, industri menengah sampai dengan pelaku usaha ultramikro, mikro dan kecil.

“Memang saat Covid, enggak yang gede, yang menengah, yang kecil semuanya collapse, tetapi di situlah kita diuji, kita bisa bertahan atau tidak. Pasti ada ujiannya. Kalau bisa bertahan artinya ke depan insya Allah akan lebih mudah,” kata Kepala Negara.

Kini, Mita mengaku produknya sudah dinikmati konsumen mancanegara antara lain asal Malaysia dan Jepang. Hasil olahan itu berupa jamu rempah racikan untuk meningkatkan kesehatan tersebut awalnya dipesan oleh wisatawan.

“Produknya kalau yang sudah sampai luar negeri itu jamu. Jamu racikan kita sudah jual di luar negeri sering ada UMKM seperti itu dan sudah jual di Shopee juga, di marketplace,” ungkap Mita.

Dalam kesempatan silaturahim itu, Preisiden Jokowi juga mengapresiasi kerja keras Insan PMN terutama para petugas pendamping atau account officer (AO) yang mendampingi para nasabah Mekaar.

Kepala Negara memintah proses pendampingan tersebut terus berjalan sehingga PNM Mekaar dapat menjadi program yang bermanfaat bagi rakyat.

“Tidak hanya urusan pinjam-meminjam, tetapi memberikan edukasi. Mendidik kita semuanya untuk disiplin, kerja keras dalam mengangkat ekonomi nasional kita, mengangkat ekonomi keluarga kita,” kata Kepala Negara.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...