TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Perusahaan modal ventura syariah (PMVS) mulai menyeruak masuk dalam daftar 10 besar perusahaan modal ventura (PMV) dengan total penyaluran dana terbesar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pasar bagi PMVS sangat prospektif mengingat 85 persen dari 270 juta orang populasi Indonesia adalah muslim. Meski begitu, pertumbuhan pelaku di industri ini boleh dibilang masih tersendat-sendat.
Saat ini, menurut Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024—2028 yang disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru ada lima PMVS dari total 54 PMV di Indonesia.
“Potensi pasar penyaluran syariah yang besar tersebut sebaiknya dapat ditangkap oleh industri modal ventura,” tulis Roadmap milik OJK tersebut.
Total penyaluran modal ventura berbasis prinsip syariah per November 2023 mencapai Rp610 miliar atau tumbuh 8,53% dibandingkan dengan tahun 2022.
Data OJK menyebutkan sampai dengan November 2023 ada satu perusahaan modal ventura berbasis prinsip syariah yang masuk daftar 10 besar PMV yakni PNM Ventura Syariah.
Dengan kucuran dana Rp440 miliar sampai dengan periode itu, PNM Ventura Syariah menempati urutan sembilan dalam daftar 10 besar PMV dengan total penyaluran terbesar.
Berikut ini daftar 10 PMV dengan total penyaluran terbesar sampai dengan November 2023 versi OJK:
- MBK Ventura total penyaluran Rp4,3 triliun
- MCI total penyaluran Rp2,85 triliun
- BRI Ventures total penyaluran Rp1,58 triliun
- PNM VC total penyaluran Rp1,31 triliun
- PT Esta Dana Ventura total penyaluran Rp1,15 triliun
- Bina Artha Ventura total penyaluran Rp1,14 triliun
- Celebes Artha total penyaluran Ventura Rp1,07 triliun
- Bahana Artha Ventura total penyaluran Rp510 miliar
- PT PNM Ventura Syariah total penyaluran Rp440 miliar
- PT Central Capital Ventura total penyaluran Rp320 miliar.
Kucuran dana Rp440 miliar dari PNM Ventura Syariah itu setara dengan 72,13 persen total penyaluran modal ventura berbasis syariah senilai Rp610 miliar sampai dengan November 2023.
PNM Ventura Syariah adalah perusahaan pasangan usaha (PPU)—lebih dikenal dengan isitlah anak usaha—milik PNM Venture Capital (PNM VC).
PNM VC sendiri tercatat sebagai PMV dengan total penyaluran terbesar keempat dalam daftar 10 perusahaan modal ventura dengan penyaluran terbesar sampai dengan November 2023. Berdasarkan data OJK, total penyaluran modal ventura PNM VC mencapai Rp1,31 triliun.
PNM Venture Capital adalah anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berdiri 28 Oktober 1999. Pembentukan anak usaha itu hanya berselang 4 bulan setelah pemerintah mendirikan PNM untuk bertugas membiayai sektor ultramikro dan mikro.
PNM VC khusus dibentuk untuk menangani pembiayaan modal ventura dan memperkuat kerja sama dengan calon mitra bisnis PNM. Ruang lingkup bisnis PNM VC secara umum adalah perintisan dan revitalisasi.
BACA JUGA: 10 Besar Perusahaan Modal Ventura November 2023 Versi OJK: 1 Wakil Bank Mandiri, 1 BRI dan 2 PNM
MASIH RENDAH
Sampai dengan November 2023, menurut OJK, outstanding penyaluran modal ventura mencapai Rp17,39 triliun yang terdiri dari penyaluran secara konvensional Rp16,78 triliun dan penyaluran syariah Rp610 miliar.
Dengan kucuran Rp610 miliar, besar penyaluran yang berbasis syariah hanya mengisi 3,52% dari total penyaluran PMV saat ini.
Jumlah pelaku usaha dengan prinsip syariah juga masih rendah. Baru ada 5 perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dengan prinsip syariah dari total 54 korporasi di industri modal ventura.
OJK mencatat rendahnya pertumbuhan PMVS dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingkat literasi mengenai layanan modal ventura syariah dan sumber pendanaan syariah.
“Arah pengembangan ke depan yaitu mendorong peningkatan penyaluran syariah dan termasuk pendirian PMVS,” tulis OJK dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024—2028.
Menurut OJK ada berapa langkah yang bisa menumbuhkan besaran penyaluran dan jumlah pelaku usaha modal ventura syariah antara lain peningkatan literasi mVS, pengembangan produk, dan sinergi memperluas sumber pendanaan.
Berdasarkan data per November 2023, aset PMV adalah sebesar Rp26,56 triliun atau meningkat 8,00% year on year. Total aset tersebut terdiri dari aset PMV konvensional Rp25,59 triliun dan aset PMVS Rp960 miliar.