Jumat, 22 November 2024

MRT Pembiayaan Ultramikro Itu Bernama Permodalan Nasional Madani (PNM)

Tak heran, sejak tahun 2021, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan bahwa PNM dengan andalan program Mekaar sudah lebih besar dari pada Grameen Bank. Menteri BUMN Erick Thohir pun berulang kali menyampaikan hal serupa.

Hot News

TENTANGKITA.COMUNGKIN tidak berlebihan kalau moda transportasi mass rapid transit (MRT) menjadi ilustrasi untuk menggambarkan peran dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di sektor pembiayaan terutama ultramikro.

MRT, sesuai namanya, dirancang untuk mengangkut orang dalam jumlah yang jumbo. Sekali perjalanan, moda transportasi itu dapat mengantarkan ribuan orang. Begitu pula peran dari PNM sebagai BUMN pembiayaan ultramikro dan mikro.

Insan PNM kini pantas mengklaim diri sebagai group lending terbesar di dunia. Catatan sampai dengan akhir 2023, penumpang alias nasabah perusahaan pelat merah ini sudah menembus angka 15,2 juta orang!

Coba bandingkan 15,2 juta nasabah PNM dengan Grameen Bank, lembaga pembiayaan yang fenomenal di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006. Proyek Grameen Bank dimulai pada tahun 1976 dengan Muhammad Yunus sebagai motor.

Dari situs resminya, sampai dengan November 2023 Grameen Bank secara akumulasi sudah menyalurkan pinjaman kepada 10,45 juta orang. Sama seperti PNM, mayoritas nasabah lembaga itu adalah kalangan perempuan yang mencapai 97 persen.

Perbandingan antara Grameen Bank dan PNM bisa juga dilihat dari sisi total pembiayaan yang sudah dikucurkan.  Grameen Bank sejak 1976 sampai dengan November tahun lalu sudah menyalurkan dana senilai US$37,578 miliar.

Dengan menggunakan nilai tukar US$1 setara Rp14.500, berarti jumlah itu mencapai Rp544,881 triliun. Nominal ini memang lebih besar apabila dibandingkan dengan total kucuran pembiayaan dari PNM.

Namun perlu dicatat, Grameen Bank sudah berjalan sejak tahun 1976 sedangkan PNM baru dibentuk pada tahun 1999 semasa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

LOMPATAN BESAR

PNM pun baru melakukan lompatan besar semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama. Menurut data, sampai dengan Desember 2016, nasabah aktif PNM baru 443 ribu orang. Bandingkan dengan data pada akhir 2023 yang sudah mencapai 15,2 juta nasabah!

Sekarang silakan simak total pembiayaan dari perusahaan pelat merah itu selama lima tahun terakhir di bawah ini:

Tahun 2019:  Rp24,06 triliun

Tahun 2020: Rp23,72 triliun

Tahun 2021: Rp34,52 triliun

Tahun 2022: Rp42,59 triliun

Tahun 2023: Rp70 triliun

Apabila kita akumulasi, dalam lima tahun PNM sudah mengucurkan pembiayaan yang jumlahnya hampir mencapai Rp195 triliun.

Dengan mengikut tren data pertumbuhan pembiayaan selama lima tahun terakhir itu, menurut prediksi tentangkita.co, dalam waktu lima sampai tujuh tahun ke depan, total pembiayaan PNM bisa melewati pencapaian Grameen Bank.

Tak heran, sejak tahun 2021, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan bahwa PNM dengan andalan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sudah lebih besar dari pada Grameen Bank. Menteri BUMN Erick Thohir pun berulang kali menyampaikan hal serupa.

Presiden Jokowi bahkan menceritakan keberhasilan program PNM Mekaar ketika berbicara di side event di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia, pada 30 Oktober 2021. Pertemuan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara maju itu antara lain membahas pemberdayaan UMKM dan peran perempuan.

Kalau dianalogikan sebagai MRT, PNM memiliki rute yang amat panjang dan jaringan yang luas. Dari Sabang sampai Merauke. Menurut data, 15,2 juta nasabah pelaku usaha ultramikro dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu tersebar di 6.165 kecamatan, 435 kabupaten dan kota di 35 provinsi di Indonesia.

Salah satu yang menjadi catatan penting dari operasional MRT sebagai moda tranportasi adalah ketepatan waktu tempuh. Kalau sering terlambat, bisa dipastikan ada yang tidak beres dalam pengelolaan sarana publik tersebut.

Ketepatan waktu tempuh itu rasanya pas untuk mewakili performa nonperforming loan (NPL) sebuah lembaga pembiayaan. Menurut Dirut PT PNM Arief Mulyadi, NPL dari pembiayaan Mekaar berada di kisaran 0,5 persen gross.

SEMAKIN MODERN

Wajah MRT yang canggih dan sesuai dengan gaya hidup orang modern mungkin pantas ditiru oleh manajemen perusahaan pelat merah itu. PNM bukan lagi seperti kereta api kelas ekonomi pada masa lalu dengan segala pernak-perniknya.

Dengan MRT, orang tak perlu lagi antre tiket. Pelanggan bisa memantau trafik melalui aplikasi secara digital. Penumpang menikmati gerbong ber-AC, pelayanan ciamik dan seterusnya. Berkebalikan dengan cerita tentang kondisi kereta api pada masa lalu seperti yang Generasi X tahu.

Keberadaan PNM sebagai bagian dari holding pembiayaan ultramikro bersama BRI dan PT Pegadaian menjadi modal untuk menjadikan PNM  ke arah moda transportasi yang canggih dan nyaman layaknya MRT.

Di dalam ekosistem holding ultramikro itu, PNM bisa tumbuh berkesinambungan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis dan pemberdayaan, serta memastikan kualitas portofolio kelolaan dengan baik.

Tanda-tanda menuju ke arah PNM yang lebih up to date sudah mulai terlihat. Sebagai contoh, debitur digital melalui UMi Corner telah mencapai 64 ribu nasabah dari target 60 ribu nasabah. Database nasabah yang sudah terintegrasi sebanyak 15,1 juta dan pencairan cashless sudah 98,38%.

Boleh jadi, nasabah PNM yang tersebar di pelosok negeri tak pernah membayangkan bahwa mereka bakal menjadi bagian dari rantai ekonomi yang inklusif dan akrab dengan penggunaan teknologi terbaru.

“Nasabah PNM yg memiliki rekening Simpedes UMi sebanyak 13,5 juta orang,” kata Dirut PNM Arief Mulyadi kepada tentangkita.co.

Nasabah BUMN pembiayaan itupun kini dengan mudah mendapatkan dan mengaktivasi rekening tabungan. Data PNM menyatakan, posisi saldo di rekening Simpedes sampai dengan 31 Desember 2023 mencapai Rp1,55 triliun dengan rata-rata saldo Rp115 ribu per rekening.

‘AGEN GANDA’

Holding ultramikro juga membuka peluang nasabah Mekaar untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi Agen BRILink Mekaar. Sampai akhir tahun lalu, jumlah agen BRILink Mekaar sudah mencapai 152 ribu agen.

Keberadan ‘agen ganda’ tersebut amat membantu transaksi keuangan usaha sesama nasabah dan masyarakat sekitarnya.

Melalui holding ultramikro pun sinergi, perseroan itu juga semakin terintegrasi. Sebanyak 3.777 unit program PNM Mekaar telah ter-pairing dengan 2.847 BRI Unit.

Sebagai BUMN pembiayaan, PNM tak sekadar menyalurkan kredit. Perusahaan pelat merah ini juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan berbentuk kegiatan Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) Nasabah. Saat ini ada 810 ribu kelompok nasabah.

Selama tahun 2023, telah berlangsung kegiatan PKM Bermakna lebih dari 3,9 juta kali kegiatan kepada 550 ribu Kelompok Nasabah. PNM juga menggelar 13.000 kali Pelatihan Lanjutan dengan 725 ribu peserta.

Sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan pemberdayaan itu, selama tahun 2023 PNM membentuk 20 Kampung Madani dan 537 klasterisasi dengan 249,514 orang Ketua Kelompok sebagai Mitra Pemberdayaan.

Sejalan dengan kegiatan pembiayaan, pendampingan, dan pemberdayaan, PNM telah membantu lebih dari 1 juta nasabah untuk mendapatkan Sertifikasi Halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Lantas, sebagai bagian dari kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), di 2023, BUMN pembiayaan ultramikro itu sudah menambah 37 titik Ruang Pintar yang juga memfasilitasi kebutuhan digital masyarakat.

Kegiatan TJSL itu juga dalam bentuk menanam ratusan ribu pohon sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan, memberikan ribuan beasiswa untuk keluarga nasabah dan nonnasabah, serta fasilitasi untuk kelompok masyarakat dalam rangka peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan.

Lalu bagaimana dengan tahun 2024?

Arief Mulyadi sebagai orang nomor satu di PNM mengaku pada tahun yang baru ini tantangan yang bakal dihadapi tidak lebih ringan dibandingkan pada periode-periode sebelumnya,

Namun, dalam tulisan yang dipersembahkan untuk Insan PNM berjudul From The CEO’s Desk: Tetap Semangat Memberi Inspirasi, Jadikan Hidup Lebih Berarti, Arief Mulyadi optimistis dengan etos kerja Insan PMN untuk melewati tahun ini.

“Saya merasa sangat bangga dengan ketangguhan Insan PNM dan kekompakan kita semua dalam menjalani 2023. Jika kita semua selalu bersyukur, menjunjung solidaritas yang tinggi serta menghargai setiap perbedaan, Insya Allah selalu ada jalan bagi setiap kesulitan,” tulis Arief Mulyadi.***

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...