TENTANGKITA.CO, Makassar — Bagi kebanyakan orang, tumpukan sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan sedotan mungkin hanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Benda itu menjadi tidak bernilai bahkan bisa berbahaya.
Salbiawati Salim bukanlah perempuan kebanyakan. Dia justru mampu menjadikan sampah anorganik itu menjadi barang bernilai ekonomis.
Di tangan perempuan yang tercatat sebagai nasabah program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kota Makassar tercipta berbagai produk kreatif dari bahan daur ulang itu. Ada yang menjadi hiasan bunga, tas, hingga berbagai furnitur.
Mekaar adalah akronim dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera. BUMN pembiayaan ultramitkro itu mulai menyiapkan program pembiayaan itu sejak 2015. PNM Mekaar menyasar para perempuan di seluruh Indonesia.
Salbiawati yang sudah menjadi nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019 melihat aktivitas daur ulang sampah anorganik yang dia tekuni berpotensi menjadi sebuah bisnis dengan omset yang menjanjikan.
BACA JUGA: Literasi Keuangan: 5 Tips dari PNM buat Nasabah untuk Lindungi Data Pribadi
Dia lantas lebih menekuni kegiatan itu. Apalagi, Salbiawati memiliki kemudahan untuk mendapatkan bahan baku dari barang bekas di sekitarnya.
Selain menjadi nasabah PNM Mekaar, Salbia juga aktif sebagai pengelola bank sampah di daerah tempat tinggalnya di kawasan Gunung Lantimojong.
“Barang bekas saya dapat dari anggota nasabah bank sampah yang saya kelola dan modal yang saya dapat dari PNM untuk membeli bahan pelengkap untuk membuat kerajinan,” papar Salbiawati seperti dilansir laman pmn.co.id.
DIMINATI MASYARAKAT
Kreativitas Salbiawati dalam mendaur ulang sampah telah membuahkan hasil. Karyanya, seperti kostum dari bahan daur ulang, sering diminati masyarakat untuk memeriahkan berbagai acara, seperti perayaan HUT Kota Makassar dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pesanan tidak hanya datang dari Kota Makassar, tetapi juga dari kota-kota lain, berkat promosi yang dilakukan oleh keluarga Salbiawati.
“Alhamdulillah keluarga besar sangat dukung usaha saya. Mmereka juga bantu promosi ke teman dan tetangga. Saya yakin ini berkat niat baik saya untuk jaga lingkungan juga,” tambahnya.
BACA JUGA: Celoteh Cing Abdel: Namanya Umur, Gak Ada yang Tau!
Dengan omzet produk daur ulang yang sudah dia capai dan modal dari PNM, Salbia sekarang berhasil menjalankan beberapa usaha sekaligus.
Selain membuat produk dari sampah, dia juga menjual kue kering dan membuka warung sederhana di rumahnya.
“Usaha saya memang masih berskala rumahan, tapi sekarang sudah ada dua orang yang membantu membuat kue dan dua orang reseller,” tambahnya.
Kesuksesan Salbia adalah bukti bahwa seorang nasabah PNM Mekaar yang tekun dapat berhasil menciptakan peluang kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain.