TENTANGKITA.CO – Permodalan Nasional Madani (PNM) mulai menyiapkan transformasi digital untuk menyambut nasabah binaan baru dari generasi Z dan milenial, meski kini masih didominasi nasabah kelas ekonomi pendapatan rendah dengan kepemilikan telepon pintar yang belum merata, ujar Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi Sunar Basuki.
Menurut Sunar, harus disadari bahwa saat ini penduduk usia produktif di Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial yang identik dengan kebiasaan menggunakan teknologi digital.
Kondisi ini adalah tantangan bagi PNM agar melakukan transformasi bisnis, mengingat calon nasabah binaan akan mulai bergeser kepada mereka yang sudah terbiasa dengan dunia digital.
“Nasabah Mekaar (salah satu produk pembiayaan dari PNM) adalah generasi milenial yang sudah lebih maju memanfaatkan teknologi, jadi harus ada transformasi bisnis melalui digitalisasi,” ujar dia saat menerima kunjungan 100 mahasiswa magister manajemen yang tergabung dalam Global Network for Advanced Management (GNAM), pertengahan Oktober 2023 lalu.
“Apalagi kedepannya potential customer PNM adalah generasi Z yang lebih tech savvy,” lanjut Sunar.
PNM menurut Sunar sebenarnya juga memberikan literasi dan inklusi digital pada para nasabah yang belum mengenal teknologi ini, termasuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga.
Penekanannya adalah penggunaan media sosial dan e-commerce untuk mengembangkan usaha dan menjangkau pasar lebih luas.
PNM menurut dia juga mempersiapkan aplikasi “PNM Digi” bagi yang sudah mahir menggunakan teknologi.
“Para ketua kelompok akan jadi target digitalisasi prioritas karena mereka yang akan menjadi perpanjangan tangan PNM dalam mengelola pinjaman anggota kelompok,” ujar dia.
PNM adalah salah satu perusahaan plat merah yang memberikan jasa keuangan non-bank. Perusahan ini memberikan pendampingan bagi masyarakat prasejahtera yang tidak bankable dan mendorong keberlanjutan usaha nasabah ultra mikro lewat pemberian modal finansial, intelektual dan sosial.
“Jika sudah memiliki literasi keuangan yang cukup, lebih mudah mengarahkan mereka memiliki produk keuangan,” ujar dia.
“Selanjutnya diarahkan untuk mendapatkan literasi digital agar usaha mereka naik kelas,” lanjut dia.