TENTANGKITA.CO – Salah satu tantangan manusia adalah bagaimana meretas hambatan untuk mengoptimalkan potensi. Banyak hal dilakukan a.l. menumpuk modal sebesar-besarnya. Namun, cap kali, gagal lagi, gagal lagi. Begitu pun yang hanya berbekal tekad.
PNM melakukan perubahan paradigma. Terutam tat kala membantu perempuan prasejahtera mengembangkan usahanya, PNM meyakini lebih dari sekadar modal usaha yang dibutuhkan oleh para nasabahnya. Akses pasar yang lebih luas salah satunya.
Itu dirasakan pelaku usaha ultra mikro binaan PNM yang seluruhnya adalah perempuan, mayoritas merupakan ibu rumah tangga, yang menjalani usaha mereka dari rumah dengan pembeli yang cenderung terbatas di sekitar tempat tinggalnya saja.
Titi Sapinah, nasabah PNM Mekaar di Desa Samida, Kabupaten Garut, mengakui. Sebagai penjual ragam anyaman bambu, dia merasa sangat terbantu setiap kali diajak oleh PNM untuk ikut berpartisipasi dalam pameran dan bazar.
Baca Juga
- KIAT SUKSES: Kemitraan Marie dan PNM, Ubah Dendeng Rusa Jadi Cuan
- Sentuhan PNM, Lahirkan Urban Farming Sukses: Syonita
“Dagangan saya jadi dikenal dan dibeli sama orang yang engga pernah kepikiran sama saya. Sering ada tamu penting datang ke pameran dan beli anyaman bambu saya, kalau engga diajak ikut pameran, pembeli saya itu-itu aja,” jelas Titi, yang dikutip dari pnm.co.id.
Setelah beberapa kali menjadi peserta pameran yang difasilitasi oleh PNM, Titi jadi semakin percaya diri untuk bisa memperkenalkan produknya lebih luas lagi. Apalagi, dia, juga pernah mengikuti kegiatan studi banding ke nasabah PNM di Bali yang terkenal dengan kreasi anyaman bambu.
Ilmu dari pelatihan yang diberikan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) oleh PNM juga diterapkannya untuk menjajakan produk anyaman bambu.
Titi pun terinspirasi dari hasil studi banding itu hingga dia membuat beberapa kreasi produk anyaman dan mulai mempromosikan usahanya melalui platform WhatsApp. “Siapa sangka sekarang saya bisa kaya orang-orang, jualan pakai HP. Bukan cuma di pasar atau di rumah,” terangnya bahagia.
PNM berfokus pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.
Baca Juga
- KIAT BISNIS: Hani Hadiyanti, Binaan PNM yang Tembus Keterbatasan Sosok Disabilitas
- Generasi Milenial Kerja 6 Tahun Bisa Bangun Rumah? Simak Pengalaman Nuni Yulianti, Insan PNM, Ini Deh
Saat ini PNM merupakan lembaga pemberdayaan terbesar di dunia dengan nasabah 14,8 juta. PNM merupakan institusi pemberdayaan perempuan yang menjadikan model grameen bank sebagai rujukan. Saat ini tercatat nasabah grameen bank yang diinisiasi oleh Muhammad Yunus baru mencatatkan 10 juta nasabah.
Fokus PNM pada pilar ekonomi telah membantu pemerintah mengatasi persoalan pekerjaan yang layak dan membantu pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi dan juga membantu mengurangi kesenjangan pendapatan di masyarakat.
Komitmen PNM dalam membantu nasabah mendapatkan akses pasar yang lebih luas sekaligus apresiasi kepada nasabah unggulan yang dinilai gigih dan berprestasi dalam berkontribusi bagi ekonomi keluarga. Harapannya, nasabah lain yang masih merintis usaha dapat termotivasi untuk terus mengembangkan skill dan pengetahuan agar mampu naik kelas.