TENTANGKITA.CO – Anda kenal Ibu Sujiati? Mungkin, yang mengenal nama itu, hanya keluarga, sahabat dan orang yang tinggal selingkungan dengannya.
Pasalnya, Sujiati, wanita paruh baya itu, bukan artis kondang. Dia hanya wanita sahaja, mantan buruh pabrik dan ibu rumah tangga. Tapi itu dulu.
Kiprahnya kini, bisa jadi, berdampak besar untuk sekitarnya. Jauh melampaui urusan populeritas. Setidaknya bagi keluarga dan sahabatnya.
Sujiati, kini lebih terkenal, tersohor. Bukan semata karena mampu mengubah hidupnya dari seorang buruh menjadi pengusaha kerajinan kulit dan penjahitan sepatu. Dia pun mengubah derajat 25 sahabatnya di sebuah pabrik.
Baca Juga: PNM Berangkatkan 233 Orang Umrah
Wanita berasal dari Kota penghasil udang, Sidoarjo, kini membuat tetangga di sekitar rumahnya terheran-heran sekaligus kagum.
Kisah Sujiati ini berawal saat dirinya dipercaya menjadi koordinator karyawan di pabrik sepatu dan sejenisnya. Tapi, keinginan mengubah nasib, dia memilih berhenti kerja.
Sujiati mencoba untuk memberanikan diri merintis usaha dengan menggunakan uang tabungannya selama bekerja.
Berbekal skill menjahit di pabrik, Sujiati mencoba membuat produk kerajinan kulit dan penjahitan sepatu dengan standar brand yang dijual di mall.
Pada 2019, Sujiati memulai usaha produksi kerajinan kulit berupa produksi sandal dan sepatu bersama temannya.
Kini, sejak dua tahun lalu, dia mulai menjalankan usahanya secara mandiri dengan mempekerjakan beberapa tetangganya.
Pada tahun 2020, saat banyak rekan sejawatnya di pabrik terkena PHK, Sujiati mengajak 25 orang sahabatnya, semuanya perempuan, untuk ikut memproduksi kerajinan kulit secara mandiri seperti dirinya.
“Sujiati bukan hanya mampu mensejahterakan keluarganya, tetapi telah membukakan lapangan pekerjaan kepada kurang lebih 100 karyawan di rumahnya.”
Baca Juga: Bagaimana Cara Jadi Nasabah PNM Mekaar? Cuma Butuh 4 Langkah Ini Kok
Persoalan muncul. Tidak seperti Sujiati yang mampu menyisihkan uang tabungan untuk modal usaha, ke-25 rekannya tidak memiliki tabungan untuk modal.
Sujiati pun, selain untuk memenuhi kebutuhan tambahan bahan baku usahanya dan keinginan menolong ke-25 rekannya agar kembali memberi nafkah untuk keluarganya, memutuskan menjadi nasabah PNM Mekaar. Mereka pun membentuk satu kelompok.
PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015.
Nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, tetapi akibat terbatas akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.
PNM menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Pengajuan pinjaman di PNM Mekaar pun mudah. Kami pun dibantu oleh Account Officer (AO), yang juga berperan sebagai pendamping saat menjalani usaha,” kata Sujiati.
“Itu alasan utama saya gabung Mekaar. Sebagai ketua kelompok, saya yang bertanggung jawab atas lancarnya cicilan mereka, saya yang pilih anggota kelompok saya sendiri yang saya sudah kenal bertahun-tahun seperti apa mereka,” jelas Ibu Sujiati.
Baca Juga: PNM Tawarkan Pinjaman UMK Berbunga Ringan, Cek Di Link Ini
Kini 25 rekan sejawatnya ikut membantu produksi kerajinan kulit di rumah Sujiati. Bahkan ikut memasarkan produk-produknya kepada calon pembeli.
Berkat kegigihannya membantu perempuan lain di masa sulit, jalan pun terbuka. Produk hasil jahitannya semakin tumbuh hingga dilirik pabrik di Kota Solo untuk memproduksi sepatu kulit.
Hingga kini, Sujiati bukan hanya mampu mensejahterakan keluarganya, tetapi telah membukakan lapangan pekerjaan kepada kurang lebih 100 karyawan di rumahnya.