TENTANGKITA, JAKARTA – Sebanyak 13 bank pembangunan daerah di Indonesia mengucurkan kredit investasi kepada PT Indah Kiat Pulp dan Paper (IKPP) senilai Rp2 triliun dengan Bank DKI sebagai pemimpin sindikasi.
Direktur Utama PT Bank DKI, Fidri Arnaldy, mengatakan penyaluran kredit sindikasi tersebut ditujukan untuk refinancing pabrik PT IKPP Tbk di Jalan Raya Minas – Perawang Km 26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
“Dalam sindikasi kredit itu Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger, sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow dan kreditur,” ujarnya, Jumat 19 November 2021, seperti dilansir www.beritajakarta.id.
Menurut Fidri, penyaluran kredit sindikasi didasarkan pertimbangan bahwa industri pulp and paper di Indonesia dinilai masih sangat prospektif lantaran Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal produktivitas bahan baku.
“Hal ini menjadikan Indonesia salah satu negara yang menjadi sumber bahan baku terbesar dengan produksi pulp menempati peringkat ke-8 dunia dan peringkat ke-6 dalam industri kertas,” ungkapnya.
Fidri merinci penyaluran kredit sindikasi senilai total Rp 2 triliun, dengan Bank DKI turut menyalurkan dengan porsi senilai Rp 500 miliar. Adapun BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp 270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp 175 miliar, Bank Maluku Malut Rp 110 miliar dan Bank Papua Rp 95 miliar.
“Untuk Bank Kalteng, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing Rp 85 miliar serta Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo masing-masing Rp 50 miliar,” terangnya.
Menurutnya, Bank DKI juga telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit kepada PT IKPP Tbk baik secara bilateral ataupun sindikasi.
Termasuk dalam pembiayaan ini adalah Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai Rp 1,4 triliun pada tahun 2018 dan Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Mesin Pulp Making 8 sebesar Rp1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 600 miliar pada tahun 2020 yang kesemuanya dalam kolektibilitas lancar.
“Melalui kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang mana tumbuh sebesar 28 persen secara Year on Year (YoY) dengan portfolio Rp 1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp 1,68 triliun di Oktober 2021.
“Total pemberian kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 adalah Rp 36,5 triliun,” ungkapnya.
Daftar BPD anggota sindikasi:
- Bank DKI
- Bank Sumut
- Bank Jatim
- Bank Nagari
- Bank Sumsel Babel
- Bank Maluku Malut
- Bank Papua
- Bank Kalteng
- Bank Sulselbar
- Bank Kalsel
- Bank Bengkulu
- Bank NTT
- Bank SulutGo