TENTANGKITA, JAKARTA — Java Balloon Festival yang digelar AirNav Indonesia mampu menurunkan kasus gangguan balon udara terhadap pesawat dan penerbangan.
AirNav Indonesia menyampaikan apresiasi atas dijadikannya project Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo sebagai studi kasus disertasi program doktoral.
Menurut Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Douglas, diangkatnya project Java Balloon Festival sebagai studi kasus dalam disertasi doktoral, berarti proyek itu mendapatkan pengakuan dari dunia akademis.
Untuk itu AirNav menyampaikan selamat dan terima kasih kepada peneliti Dr. Algooth Putranto yang telah menyelesaikan sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Komunikasi pada Jumat, 5 November.
“Disertasi Algooth berjudul Pengakuan dalam Komunikasi Budaya Mengatasi Konflik Antara Negara dan Masyarakat, Studi atas Penerbangan Balon Udara Tradisional Syawal di Pekalongan dan Wonosobo, memberikan kontribusi terhadap upaya menjaga keselamatan penerbangan nasional,” ungkap Yohanes dalam siaran pers yang diterima Ayojakarta.
Menurut dia, penerbangan balon udara liar yang tidak ditambatkan memang menjadi salah satu ancaman bagi keselamatan penerbangan. “Kita sudah sama-sama paham mengenai bahaya balon udara liar jika bertemu dengan pesawat udara.”
Oleh karena itu, pada 2018 dan 2019 lalu, AirNav menggelar Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo sebagai salah satu upaya untuk menyebarluaskan PM 40 tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
“Sehingga membiasakan pegiat balon udara tradisional untuk menambatkan balon udaranya sesuai aturan tersebut dan dapat selaras dengan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
TENTANG MANDALIKA WORLDSUPERBIKE
PENURUNAN GANGGUAN
Dampak dari project tersebut, menurut Yohanes, cukup siginifikan karena data-data di lapangan menunjukkan tren penurunan terhadap gangguan balon udara terhadap pesawat udara.
“Jika kita lihat data yang juga dimasukkan di dalam penelitian disertasi Algooth, angka pilot report mengalami tren penurunan pascaintervensi dari project ini.”
Dari evaluasi AirNav, proyek tersebut sebenarnya akan berkelanjutan tetapi karena ada pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, festival dialihkan menjadi sosialisasi massal melalui webinar dan konten media sosial.
Manager Humas AirNav Indonesia itu menambahkan bahwa selain telah diakui dari sisi akademis, project Java Balloon Festival juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa AirNav Indonesia ajang.
Menurut Yohanes, Java Balloon Festival mendapatkan banyak apresiasi dari praktisi komunikasi baik nasional maupun internasional.
“Project ini telah memenangkan penghargaan Gold Winner, Sustainability Business Category dari PR Indonesia dan Finalis, Best PR by an In-House Communications Team dari Marketing PR Magazine, Singapura, di level regional Asia Tenggara.”
AirNav Indonesia, menurut Yohanes, menyampaikan rasa syukur dan apreasiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan proyek ini. “Kami berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Algooth yang telah mengangkat project kami sebagai studi kasus disertasi.”
Algooth merupakan jurnalis senior yang menempa pengetahuan dan kemampuan jurnalistiknya bersama media-media besar seperti Bisnis Indonesia dan Bloomberg Businessweek.
“Pengalamannya sebagai praktisi jurnalistik selama lebih dari 17 tahun di media massa nasional dan internasional, termasuk dunia akademis yakni sebagai pengajar aktif di berbagai universitas, tentu memberikan perspektif baru bagi kita dalam memandang kasus pelepasan balon udara liar ini.”
Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau dikenal dengan Airnav Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tanggal 13 September 2012.
Airnav Indonesia didirikan sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan bertugas menyediakan pelayanan navigasi penerbangan.
AirNav melayani navigasi penerbangan di 285 titik layanan di seluruh Indonesia. Selain itu, AirNav melakukan pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah ruang udara negara lain.
Luas ruang udara Indonesia adalah 1.476.049 NM, sementara AirNav melayani Flight Information Region (FIR) seluas 2.219.629 NM.