TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam sebulan disebut mampu mengumpulkan dana donasi sekitar Rp60 miliar.
Dari total donasi Rp60 miliar itu, polisi menduga yayasan ACT memotong sebesar 10 persen hingga 20 persen.
“Donasi-donasi tersebut terkumpul sebanyak sekitar Rp60 miliar setiap bulannya dan langsung dipangkas sebesar 10 persen–20 persen,” ungkap Karo penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Sabtu 9 Juli 2022,
Menurut Ramadhan, pemotongan donasi sebesar 10 – 20 persen tersebut dilakukan pihak ACT untuk membayar gaji para pengurus ACT dan seluruh karyawan.
“Untuk keperluan pembayaran gaji pengurus, dan seluruh karyawan sedangkan pembina dan pengawas juga mendapatkan dana operasional yang bersumber dari potongan donasi tersebut,” ujarnya seperti dilansir pmjnews.com.
BACA JUGA: Dear Bu Mensos, Bansos PKH dan BPNT Juli 2022 Kapan Cair? Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
Ramadhan menjelaskan pengumpulan dana atau donasi tersebut diperoleh pihak ACT dari masyarakat umum dan kemitraan perusahaan nasional dan internasional.
“Donasi masyarakat, donasi Kemitraan Perusahaan Nasional dan Internasional, Donasi Institusi/Kelembagaan Non Korporasi dalam Negeri maupun Internasional, Donasi dari Komunitas dan Donasi dari anggota lembaga,” bebernya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri tengah menyelidiki dugaan adanya penyalahgunaan dana bantuan korban kecelakaan pesawat Lion Air oleh yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan dana yang dimaksud adalah dari korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610 yang terjadi pada tanggal 18 Oktober 2018 lalu dengan total dana Rp138 miliar.
BACA JUGA: BPNT Bulan Juli 2022 Kapan Cair? Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
“Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapat rekomendasi dari 68 ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air Boeing JT610 untuk mengelola dana CSR sebesar Rp138 miliar,” jelas Ramadhan kepada wartawan.