Jumat, 22 November 2024

Perayaan Hari Iduladha 1443 Bisa Beda Nih, Simak Sebabnya  

Perayaan Hari Raya Iduladha 1443 H kemungkinan akan terjadi perbedaan, antara sejumlah ormas dan pemerintah, ujar Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.  

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA —  Perayaan Hari Raya Iduladha 1443 H kemungkinan akan terjadi perbedaan, antara sejumlah ormas dan pemerintah, ujar Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Menurut BRIN perayaan Iduladha di Indonesia berpotensi jatuh pada 9 Juli dan 10 Juli 2022.

Baca juga: Ini Harga Hewan Qurban 2022 dan Kriterianya Menurut Syariat Islam

Ini terjadi karena dua dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia untuk menentukan kapan Iduladha 1443 H.

Kriteria penentuan Iduladha seperti halnya Idul Fitrri adalah wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS.

Kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari.

Sedangkan Kriteria Baru MABIMS, menggunakan dasar batas minimal untuk terlihatnya hilal atau imkan rukyat atau visibilitas hilal.

Baca juga: Jenis, Kriteria dan Jumlah Hewan Qurban Sesuai Anjuran Rasulullah, Jangan Salah Pilih Ya

Fenomena ini yang disebut fisis hilal dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat, dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh pemerintah Indonesia dan beberapa ormas Islam.

Potensi perbedaan ini bisa dijelaskan dengan analisis garis tanggal, seperti pada gambar berikut:

Garis tanggal Wujudul Hilal (antara arsir merah dan putih, gambar atas) melintas di selatan Indonesia. Sementara garis tanggal Kriteria Baru MABIMS (antara arsir hijau dan merah, gambar bawah) melintas jauh di sebelah barat Indonesia.

Baca juga: Ini Pelamar Prioritas yang Diterima jadi PPPK Guru 2022  

“Pada saat Maghrib, 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi,” ujar Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.

“Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022, dan Iduladha jatuh pada 9 Juli 2022,” lanjut dia.

“Sedangkan hari libur nasional yang menyatakan Iduladha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 masih didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam,” jelas Thomas.

Jika mengacu pada garis tanggal kriteria baru MABIMS, menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022, tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

“Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat.

Baca jugaLanggar Ganjil Genap Kena Tilang, Operasi Patuh Jaya 2022 Pakai Tilang Elektronik

“Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022,” ujar dia.

Hal tersebut nantinya akan dikonfirmasi oleh rukyat yang akan digelar pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443.

 

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Pekan Ke-12 Liga Inggris Sabtu (23/11): Arsenal v Nott’m Forest

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pekan ke-12 Liga Inggris pada Sabtu (23/11) akan menghadirkan sejumlah laga di antaranya tiga tim peringkat...