TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Angin segar berhembus di kalangan pemilik bengkel las dan juru las. Pemulihan ekonomi UMKM bidang pengelasan mulai menggeliat ikut ambil bagian.
Pada Kamis petang (09/07) kemarin, Wagub DKI Ahmad Riza Patria, menerima laporan kegiatan Panitia SKBLI (Sertifikasi Keahlian Bengkel Las Indonesia) di Balaikota.
Ketua Pelaksana SKBLI yang berasal dari Sekolah Las Van Ovan, Iqbal Rezeki Awal, membeberkan resume kegiatan 3 hari yang diadakan di BLK Las Condet, Jakarta Timur, itu.
“Semula, peserta yang mendaftar kegiatan Sertifikasi Gratis ini lebih 100 orang berasal dari 80 bengkel las yang merupakan anggota KBLI (Komunitas Bengkel Las Indonesia). Namun karena tempat pelaksanaan di BLK Las yang merupakan wilayah Ibu Kota, syarat utamanya harus memiliki KTP DKI. Lantas peserta mengkerucut menjadi 60 orang,” papar Iqbal dalam siaran pers yang diterima tentangkita.co.
“Selanjutnya setelah dilaksanakan seleksi uji kompetensi terpilih 40 orang peserta, terdiri dari pekerja bengkel las dan khalayak umum berusia muda yang minat pada bidang pengelasan. Dan, pada tahap akhir berhasil lulus sebanyak 33 peserta,” tuturnya di hadapan Wagub serta pejabat terkait.
“Pemda DKI mendukung penuh kegiatan Sertifikasi Keahlian Bengkel Las Indonesia. Agar lebih bermanfaat bagi banyak orang, usahakan nanti harus lebih banyak menjaring peserta,” ungkap Wakil Gubernur DKI sambil memotivasi Panitia Pelaksana SKBLI.
“Jika diperlukan, kami akan bantu untk koordinasi dengan instansi terkait dalam mensukseskan program SKBLI selanjutnya, termasuk dengan perusahaan penyedia perangkat tehnik, ataupun perusahaan lainnya yang memiliki program CSR (Customer Social Responsibility) bagi masyarakat,” tegas Wagub Riza Patria yang juga Dankonas Resimen Mahasiswa Indonesia itu seusai menerima laporan panitia.
Sementara itu, Direktur Sekolah Las Van Ovan Cilegon, Helman Novrando, mengatakan sertifikat yang institusinya berikan telah disahkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
“Sehingga peserta memiliki keahlian bidang pengelasan yang tak diragukan, dan siap bersaing dalam menghadapi tantangan masa depan.”
Senada dengan itu, Ketua Umum KBLI (Komunitas Bengkel Las Indonesia) Heru Kusumo Widagdo mengatakan sertifikasi profesi ini merupakan awal kebangkitan bengkel las di Tanah Air.
“Selama ini, kami kurang diperhatikan oleh kalangan pabrik besi baja dan pengusaha penyedia peralatan tehnik.”
Silaturahmi yang gencar dilakukan sesama bengkel las dan juru las melalui wadah KBLI, telah dirasakan banyak manfaat hingga menumbuhkan rasa persaudaraan sesama seniman api.
“Sehingga tingkat persaingan dapat ditekan secara wajar, dengan tetap memberikan karya terbaik bagi pelanggan bengkel, ” ujar Sekjen KBLI, Nirwan Lesmana.
Kondisi sejuk di bengkel las yang cenderung panas itu, alhasil telah menginspirasi menjamurnya perkumpulan atau paguyuban tukang di daerah hingga pelosok negeri.
Bagaimana di daerah Anda?