TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Serangan udara pasukan Rusia ke Kota Chernihiv, Ukraina sejauh ini menawaskan 47 orang, ujar pemerintah setempat, Jumat 4 Maret 2022.
Menurut data terbaru dari fasilitas medis, sejauh ini 38 pria dan sembilan wanita tewas dalam serangan Kamis, ujar Administrasi Negara Bagian Chernihiv mengumumkan di Facebook.
BACA JUGA: Ukraina: Jika PLTN Zaporizhzhia Meledak maka Eropa akan Berakhir
Sementara itu dalam serangan Rusia ke Chernihiv, Ukraina, 18 orang berhasil diselamatkan, tambah mereka, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan karena intensifikasi serangan, menurut Layanan Negara Darurat Ukraina.
Pasukan Rusia juga berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa di Kota Zaporizhzhia setelah memenangkan bentrokan sepanjang malam dengan tentara Ukraina.
BACA JUGA: Rusia Akhirnya Kuasai Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia
“Saat ini, lokasi PLTN Zaporizhzhia diduduki oleh pasukan militer Federasi Rusia,” kata sebuah pernyataan oleh Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara.
Pernyataan ini juga menyatakan bahwa tidak ada perubahan tingkat radiasi, yang sebelumnya meningkat setelah kebakaran terjadi karena penembakan Rusia.
BACA JUGA: Pengamat Komunikasi: Pembicaraan di Belarusia Turunkan Tensi Krisis Rusia – Ukraina
Sebelumnya pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa serangan oleh pasukan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya harus dihentikan dan jika ledakan terjadi, “itu akan menjadi akhir dari Eropa.”
PLTN Zaporizhzhia mempunyai enam pembangkit, dan bencana kebocoran Chernobyl pada 1986 hanya terjadi di satu pembangkit.
BACA JUGA: Putin Siap Kirim Delegasi Rusia Perundingan ke Ukraina, Tanda-tanda Perang Berakhir?
“Kita harus segera menghentikan tentara Rusia. Jika ada ledakan, itu akan menjadi akhir dari segalanya, akhir dari Eropa, ”kata presiden.
“Ini berarti evakuasi Eropa. Hanya intervensi Eropa yang bisa menghentikan pasukan Rusia. Jangan biarkan Eropa mati karena bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir,” tambahnya.
BACA JUGA: Kronologi Kematian & Fota Mayat Tangmo Nida Beredar, Sang Ibu Tak Percaya Anaknya Kecelakaan
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan kebakaran itu “tidak mempengaruhi peralatan penting” di pabrik.
Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
BACA JUGA: Kapan Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 23: Cek Instagram prakerja.go.id
Lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut Badan Pengungsi PBB.
Pada putaran kedua pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv, kedua pihak sepakat untuk menciptakan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.