TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Aturan tentang penggunaan pengeras suara masjid yang dikeluarkan Menteri Yaqut Cholil Qoumas sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.
Aturan ini sempat dibicarakan saat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla pada 2012 lalu mengungkapkan penggunaan pengeras suara masjid perlu diatur karena saking banyaknya hingga menyebabkan kebisingan.
BACA JUGA: Ini Aturan Baru Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, Paling Keras 100 desibel
Menurut dia penggunaan pengeras suara di masjid-masjid selama ini tidak dibekali dengan aturan yang jelas, sehingga, saat jelang sholat suara dari masjid sangat keras dan membuat sebagian orang merasa terganggu.
Rupanya keinginan tersebut baru kini terealisasi. Pemerintah mengatur batas-batas penggunaan toa, mulai dari saat shalat subuh, shalat Jumat hingga takbiran saat Lebaran.
BACA JUGA: Tantri Kotak Jelaskan Kronologi Hoax Gus Yaqut Elus Pipi Istrinya yang Viral
Rupanya, sebelum menteri Yaqut aturan penggunaan pengeras suara masjid sudah ada sejak 1978.
Beleid itu adalah Instruksi Dirjen Bimas 101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Mushola.
BACA JUGA: Menag Yaqut: Semoga Jemaah Umrah Segera Bisa Berangkat ke Tanah Suci
Penggunaan pengeras suara ke luar masjid pada intinya adalah peringatan waktu sholat.
Sedangkan saat shalat, dzikir, berdoa atau pengajian memakai pengeras suara ke dalam masjid.
Hanya untuk hal-hal tertentu, diperkenankan memakai pengeras suara ke luar.
BACA JUGA: TENTANG ADZAN: Ini Tuntunan Lengkap Penggunaan Pengeras Suara di Masjid
Ini beberapa aturan dalam Instruksi Dirjen Bimas 101/1978
Penggunaan Pengeras Suara saat Subuh:
Boleh menggunakan pengeras suara keluar sebelum adzan selama 15 menit untuk untuk bacaan Alquran.
Sedangkan untuk sholat subuh, kuliah subuh, dan doa-doa setelah sholat hanya menggunakan pengeras dalam masjid.
BACA JUGA: Ini Aturan Baru Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, Paling Keras 100 desibel
Dzuhur dan Jumat:
Paling awal 5 menit menjelang Dzuhur dan 15 menit menjelang waktu adzan Shalat Jumat boleh diisi dengan bacaan Alquran memakai pengeras suara ke luar.
Saat sholat, doa dan pengumuman khutbah hanya boleh menggunakan pengeras suara ke dalam.
BACA JUGA: BLT atau Bansos PKH Kemensos 2022 Rp3 Juta Cair Mulai 21 Februari
Ashar, Maghrib, Isya:
Paling awal 5 menit sebelum adzan dianjurkan ada bacaan Alquran memakai pengeras ke luar.
Namun, setelah adzan hanya menggunakan pengeras suara ke dalam.
BACA JUGA: MP3 Juice, Cara Cepat Download Lagu dan Convert Video YouTube
Takbir dan Ramadhan:
Takbir Idul Fitri dan Idul Adha menggunakan pengeras suara ke luar. Namun, saat Ramadhan, siang dan malam hari, bacaan Alquran menggunakan pengeras suara dalam.
Upacara Besar Islam dan Pengajian:
Pengajian dan tabligh hanya menggunakan pengeras suara ke dalam, kecuali pengunjungnya meluber ke luar.