TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Isra Mi’raj tahun 2022 jatuh tanggal berapa, artikel ini akan membahasnya beserta sejarah peristiwa penting bagi umat Islam itu.
Peristiwa Isra Mi’raj penting bagi umat Islam karena pada peristiwa itulah Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah agar umatnya mendirikan shalat.
BACA JUGA : TENTANG SHALAT BERJAMAAH DI MASJIDIL HARAM: Shaf Sudah Dirapatkan
Isra mi’raj terdiri dari dua peristiwa yaitu Isra yang merupakan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem.
Kemudian mi’raj yang berarti perjalanan ke langit ke tujuh.
Pada tahun 2022, Isra Mi’raj jatuh pada tanggal berapa?
BACA JUGA: FATWA MUHAMMADIYAH: Tentang Puasa Khusus di Bulan Rajab
Isra Mi’raj jatuh pada tanggal 27 Rajab tahun 1443 Hijriah atau 28 Februari 2022.
Pemerintah Indonesia menetapkan perayaan Isra Mi’raj sebagai hari libur nasional, artinya pada 28 Februari 2022 adalah tanggal merah.
Isra Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem dan naik ke langit ke tujuh dalam satu malam.
BACA JUGA: FATWA MUHAMMADIYAH: Tata Cara dan Bacaan Sujud Sahwi
Dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk mendirikan shalat, hingga ini menjadi kewajiban umat muslim saat ini.
Perintah untuk mendirikan shalat ini diterima oleh Rosulluloh di Sidratul Muntaha.
Peristiwa Isra Mi’raj bermula saat Nabi MUhammad tidur setelah shalat Isya.
BACA JUGA: Gus Baha dan Imam Besar Istiqlal Jadi Rais Syuriah PBNU
Beberapa saat kemudian, malaikat Jibril menghampiri nabi dan mengajak nabi untuk melakukan perjalanan malam hari ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Jarak antara Mekkah dan Yerusalem cukup jauh.
Jibril membawa serta Buroq, hewan yang bisa terbang dengan sangat cepat.
Jibril juga mengajak Mikhail dan mereka bersama-sama menuju Masjidil Aqsa.
BACA JUGA: Ta’lim Ustad Didin Hafidhudin, Islam Tekankan Pentingnya Musyawarah
Dalam perjalanan, Nabi Muhammad mengunjungi beberapa tempat bersejarah.
Pertama Tayyibah (Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun), Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat lahirnya Nabi Isa).
Saat tiba di Masjidil Aqsa Nabi Muhammad disambut oleh pendahulunya, yaitu Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan para nabi lainnya.
BACA JUGA: Ustadz Yusuf Mansur Tantang Yahya Waloni Ketemuan! Ada Apa?
Dalam perjalanan ke langit ketujuh, Nabi Muhammad juga bertemu dengan nabi-nabi lain, seperti nabi Adam, nabi Isa, nabi Yusuf, nabi Idris, nabi Harun dan nabi Musa.
Setibanya di Sidratul-Muntaha, Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim yang mengajaknya bertemu dengan Allah.
Saat itulah, Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk mendirikan shalat.
BACA JUGA: Banyak Politisi jadi Pengurus, Mungkinkah PBNU Jauhi Politik Kekuasaan, Gus Yahya?
Setelah mendapatkan perintah itu, Nabi Muhammad kemudian turun dan bertemu dengan Nabi Musa.
“Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?” tanya Nabi Musa.
BACA JUGA: Hukum Mengucapkan Selamat Natal: Ini Pandangan Buya Arrazy
Nabi Musa kemudian menyarankan Rasulullah untuk menghadap Allah dan meminta keringanan.
Nabi Muhammad kemudian mengikuti saran Nabi Musa dan meminta keringanan. Hingga akhirnya, umat Nabi Muhammad hanya berkewajiban menjalankan shalat lima waktu.