TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Covid-19 varian Omicron disebut punya gejala lebih ringan dibanding varian lain, namun sangat menular sehingga penyebarannya sangat cepat.
Menurut situs Kementerian Kesehatan varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam.
BACA JUGA : SRI MULYANI: Waspada, Jangan Sampai Omicron Ganggu Pemulihan Ekonomi
“Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers.
Menurut Menteri Budi, tingkat perawatan di rumah sakit akan lebih rendah dibanding varian-varian sebelumnya.
BACA JUGA: Kasus Omicron Naik Tajam: Jangan Panik, Kenali Ciri & Cara Mencegah Penularan
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit akan lebih sedikit dibanding mereka yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Sebenarnya yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen,” ucap Menteri Budi.
Pemerintah menyiapkan strategi berbeda dalam menghadapi Omicron, berbeda dengan saat gelombang varian Delta.
BACA JUGA: Transmisi Lokal Covid-19 Mulai Dominasi Penyebaran Omicron!
Hal ini terlihat, meski penularan harian sudah mencapai ribuan kasus belum terdengar rencana untuk menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Padahal saat menghadapi varian Delta, pemerintah memberlakukan PPKM hingga level 4 yang sama sekali tidak mengizinkan sektor-sektor non-esensial bekerja dari kantor.
BACA JUGA: Syarat Pasien Omicron Dapat Isolasi Mandiri (Isoman) di Rumah
Berikut kami rangkumkan gejala-gejala Omicron yang sering kita anggap flu biasa
- Sakit kepala
- Badan Nyeri
- Batuk dan Tenggorokan gatal
- Letih
BACA JUGA: 5 Wilayah Masuk Zona Merah Omicron di Jakarta (Data 15 Januari)
- Hidung tersumbat
- Demam
- Mual
- Nafas pendek
- Diare (hanya sedikit)
BACA JUGA: 3 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Masuk Daftar 200 Universitas Terbaik UniRank
Jika mengalami gejala seperti itu disarankan untuk tes PCR, sehingga bisa memutuskan langkah selanjutnya. Bisa jadi Isolasi mandiri atau mendapat perawatan di rumah sakit.
Di Jakarta, kasus harian Covid-19 berdasarkan data Kementerian Kesehatan 27 Januari 2021 melonjak drastis menembus angka 4 ribuan kasus per hari.
Padahal, pada awal bulan, kasus harian tersebut baru berada di tingkat 100-an kasus per hari.