Jumat, 22 November 2024

Liga Arab Minta Pemberontak Houthi Ditetapkan sebagai Organisasi Teroris

UEA marah karena 3 orang tewas dalam serangan Houthi di Abu Dhabi minggu lalu. Houthi adalah pemberontak syiah yang dibekingi Iran

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Perkumpulan negara-negara Arab atau Liga Arab menyerukan agar kelompok pemberontak syiah Houthi Yaman ditetapkan sebagai organisasi teroris. 

Serangan kelompok yang dibekingi Iran ini menewaskan tiga orang di Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab (UEA), dikutip dari Anadolu Agency, Senin 24 Januari 2022. 

BACA JUGAChina Sebut Konflik di Timur Tengah Terjadi karena Banyak Intervensi Asing

Liga Arab, yang berbasis di Kairo, mengadakan pertemuan darurat di tingkat delegasi permanen pada Minggu atas permintaan dari UEA untuk mengutuk serangan Houthi di negara Teluk.

Sebuah resolusi yang diadopsi oleh Liga Arab mengutuk keras serangan pemberontak di Abu Dhabi sebagai “pelanggaran jelas terhadap hukum internasional.”

Resolusi tersebut menegaskan kembali dukungan kepada UEA dan semua tindakan yang diambil oleh Abu Dhabi untuk mempertahankan keamanan dan rakyatnya.

BACA JUGA: Turki Berhasil Kembangkan Kapal Intelejen, Bisa 45 Hari Berlayar Terus Menerus 

UEA mengatakan berhak untuk menanggapi serangan Houthi dengan mengatakan peristiwa itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

Pada Jumat, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengutuk serangan Houthi di UEA dan menyerukan agar para pelaku diadili.

UEA adalah anggota koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman sejak 2015.

BACA JUGA: Menag Yaqut: Semoga Jemaah Umrah Segera Bisa Berangkat ke Tanah Suci

Yaman dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, sejak pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk mengembalikan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi dan menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Setidaknya 233.000 orang tewas, hampir 80 persen dari populasi negara itu atau sekitar 30 juta membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan. lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan, menurut perkiraan PBB.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

BACA JUGA : Arab Saudi Izinkan Jamaah Umrah Asal Indonesia Tak Perlu Suntik Vaksin Booster

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi melakukan pembicaraan mengenai perkembangan di provinsi pesisir Hudaydah.

Seruan ini datang dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Misi PBB untuk Mendukung Perjanjian Hudaydah (UNMHA).

BACA JUGAPING PONG ABDEL VS DESTA: Wuih Cing Abdel Rilis Theme Song Sebelum Ku Lelah

Misi tersebut mengatakan bahwa mereka mengetahui penarikan pasukan gabungan dari distrik Al-Durayhimi dan Bait Al-Faqih dan Al-Tuhayta di Hudaydah dan wilayah yang dikendalikan Houthi, sebuah langkah yang dikatakan menghasilkan perubahan signifikan di jalur konflik di provinsi.

UNMHA mengatakan perkembangan saat ini perlu didiskusikan antara kedua belah pihak, dan pihaknya siap untuk memfasilitasi pembicaraan sesuai dengan kerangka Perjanjian Hudaydah.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Pekan Ke-12 Liga Inggris Sabtu (23/11): Arsenal v Nott’m Forest

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pekan ke-12 Liga Inggris pada Sabtu (23/11) akan menghadirkan sejumlah laga di antaranya tiga tim peringkat...