Rabu, 15 Januari 2025

Harga Cabai Masih Pedas, DKI dan Kaltara Termahal

Salah satu penyebab utama kenaikan harga cabai adalah kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah produsen utama

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Harga cabai merah di tingkat nasional semakin terasa pedas setelah dalam dua hari ini terus mengalami kenaikan dari Rp55.038 per kilogram menjadi  Rp55.237. Paling ‘pedas’ di Jakarta dan Kalimantan Utara (Kaltara).

Harga itu jauh di atas harga acuan penjualan (HAP) nasional yakni Rp36.500 – Rp41.500 per kilogram.

Dari pantauan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga cabai merah salah satu bahan pangan yang mengalami kenaikan selain beras. Kenaikan tertinggi terjadi di Jakarta. Pada Selasa (14/1), berada di harga Rp 71.667. Rabu, harga itu sudah naik menjadi Rp73.750 per kilogram. Apalagi jika dibandingkan dengan harga Senin (13/1) yang mencapai Rp54.929.

Harga tertinggi [di atas Rp70.000 per kilogram] cabai merah itu, selain di DKI, terjadi di Kalimantan Utara, Papua Barat Daya dan Nusa Tenggara Barat. Bahkan, di Kalimantan Utara sudah di angka Rp76.333.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga rata-rata cabai merah dan cabai rawit masih mengalami kenaikan sampai dengan minggu kedua Januari 2025. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan  harga cabai merah mengalami kenaikan di 85,28% wilayah di Indonesia.

Sampai dengan minggu kedua Januari 2025, harga cabai merah naik 34,55% dibandingkan dengan Desember 2024. Kendati demikian, menurut Pudji,  secara nasional, rata-rata harga cabai rawit merah pada minggu kedua Januari 2025 masih di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP).

Data BPS mencatat, rata-rata harga cabai merah sampai minggu kedua Januari 2025 adalah Rp51.612 per kilogram. Perlu diketahui, HAP bawah untuk harga cabai merah adalah Rp37.000 per kilogram, sedangkan HAP atas yang ditetapkan adalah Rp55.000 per kilogram.

BACA DEH  Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos Tahun 2025

Perbandingan Harga Cabai Merah Rabu (15/1) dan Selasa (14/1)

  • Rabu (15/1)
Nasional Rp 55.237
Provinsi Harga Rata-Rata
AcehRp 47.692
Gorontalo
Kalimantan TimurRp 52.500
Kalimantan UtaraRp 76.333
Sulawesi UtaraRp 47.500
Sulawesi TengahRp 60.000
Sulawesi SelatanRp 29.289
Sulawesi TenggaraRp 45.314
Sulawesi BaratRp 30.778
Kalimantan TengahRp 80.741
MalukuRp 54.833
Maluku UtaraRp 62.000
Papua Barat
PapuaRp 56.875
Papua Barat DayaRp 71.667
Papua Pegunungan
Papua Tengah
Kalimantan SelatanRp 65.256
Kalimantan BaratRp 56.656
Sumatera UtaraRp 51.000
Kepulauan Riau
Sumatera BaratRp 47.000
RiauRp 56.000
JambiRp 41.833
Sumatera SelatanRp 56.737
BengkuluRp 45.727
LampungRp 59.316
Kepulauan Bangka BelitungRp 62.524
DKI JakartaRp 73.750
Nusa Tenggara TimurRp 67.407
Jawa BaratRp 62.103
Jawa TengahRp 56.791
D.I YogyakartaRp 67.143
Jawa TimurRp 48.863
BantenRp 57.895
BaliRp 59.000
Nusa Tenggara BaratRp 70.048
  • Selasa (14/1)
Nasional Rp 55.038
Provinsi Harga Rata-Rata
AcehRp 47.000
Gorontalo
Kalimantan TimurRp 62.000
Kalimantan UtaraRp 80.000
Sulawesi Utara
Sulawesi TengahRp 66.667
Sulawesi SelatanRp 29.414
Sulawesi TenggaraRp 47.647
Sulawesi BaratRp 30.556
Kalimantan TengahRp 80.000
MalukuRp 39.667
Maluku Utara
Papua Barat
PapuaRp 51.250
Papua Barat DayaRp 71.667
Papua Pegunungan
Papua Tengah
Kalimantan SelatanRp 70.000
Kalimantan BaratRp 60.346
Sumatera UtaraRp 55.000
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
RiauRp 55.000
JambiRp 32.000
Sumatera SelatanRp 51.630
Bengkulu
LampungRp 60.000
Kepulauan Bangka BelitungRp 63.462
DKI JakartaRp 71.667
Nusa Tenggara TimurRp 70.000
Jawa BaratRp 62.077
Jawa TengahRp 59.048
D.I YogyakartaRp 68.167
Jawa TimurRp 48.934
BantenRp 63.333
BaliRp 60.000
Nusa Tenggara BaratRp 63.667

Harga Di Atas HAP

Sementara itu, Kementan mengungkapkan, harga rata-rata nasional cabai rawit merah saat ini Rp73.640 per kilogram (kg). Padahal, HAP di tingkat konsumen di kisaran Rp40 ribu hingga Rp57 ribu per kg.

BACA DEH  Harga Beras Lampaui Harga Eceran Tertinggi

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idul Fitri, berdasarkan neraca produksi dan laporan early warning system (EWS),  neraca produksi cabai rawit untuk Januari 2025 mencapai 23.349 ton, sementara cabai merah keriting juga dalam kondisi surplus dengan produksi nasional mencapai 36.426 ton.

Terkait dengan cabai besar, persediaan produksi nasional  masih surplus, baik neraca bulanan maupun neraca kumulatif. “Salah satu penyebab utama kenaikan harga cabai adalah kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah produsen utama.”

Kemudian  ada bencana banjir di Wajo, Sidrap, Sukabumi, dan Temanggung. Ini semua di dataran rendah. Dampak banjir ini potensi kehilangan ini mencapai 70 persen-87 persen,” kata Andi.

Selain itu curah hujan tinggi menyebabkan lahan pertanian tergenang, longsor di Sukabumi, angin kencang di Semarang, serta serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) turut memperburuk situasi.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Penyaluran KLJ Tahap 1 2025 Akan Diumumkan, Verifikasi Usai

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Verifikasi dan Validasi pendaftaran pasif DTKS tuntas hari ini Rabu (15/1) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta...