TENTANGKITA.COM, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, saya, membaca ulasan di ustr.gov tentang posisi usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) di Amerika Serikat atau negeri Paman Sam.
“Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan tulang punggung ekonomi AS,” ujar tulisan itu. “Juga merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi di negara-negara TPP lainnya.”
Pernyataan itu bukan tanpa lasa. Sebanyak 28 juta UKM Amerika menyumbang hampir dua pertiga dari lapangan kerja baru di sektor swasta dalam beberapa dekade terakhir. UKM yang mengekspor cenderung tumbuh lebih cepat, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan membayar upah lebih tinggi daripada bisnis sejenis yang tidak melakukan perdagangan internasional.
Pada tahun 2014, ada 170.000 usaha kecil dan menengah Amerika mengekspor barang senilai hampir 180 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,79 triliun ke negara-negara TPP. Namun, meskipun 98 persen eksportir AS adalah usaha kecil, kurang dari lima persen dari semua usaha AS mengekspor barang.
Itu berarti ada potensi besar yang belum dimanfaatkan bagi usaha kecil untuk meningkatkan pendapatan dan mendukung lapangan pekerjaan dengan menjual barang dan jasa AS kepada 95 persen konsumen dunia yang tinggal di luar perbatasan AS.
UMKM Inggris
Begitu juga di Inggris. Lord (Tariq) Ahmad dari Wimbledon, Menteri Negara untuk Asia Selatan, PBB, dan Persemakmuran Inggris mengungkapkan peran UMKM di negaranya. Ada lebih dari 5,7 juta Usaha Kecil dan Menengah di Inggris. “Mereka mesin pertumbuhan ekonomi, yang mendorong inovasi dan produktivitas yang lebih tinggi, menemukan solusi, dan menciptakan lapangan kerja,” tuturnya di gov.uk.
UMKM di Inggris
Omzet atau total neraca | Jumlah karyawan | Ukuran bisnis |
Omzet kurang dari €50 juta/kurang dari €43 juta | Kurang dari 250 | Medium |
Omzet kurang dari €10 juta/kurang dari €10 juta | Kurang dari 50 | Kecil |
Omzet kurang dari €2 juta/kurang dari €2 juta | Kurang dari 10 | Mikro |
Pada tahun 2024, mengutip statista.com, terdapat sekitar 5,49 juta usaha kecil dan menengah yang beroperasi di Inggris Raya. Usaha mikro yang mempekerjakan hingga sembilan orang merupakan mayoritas UKM di Inggris Raya, dengan jumlah lebih dari 5,23 juta.
Usaha yang memiliki antara 10 dan 49 karyawan digolongkan sebagai usaha kecil, dan jumlahnya sekitar 219.900 di Inggris Raya, sementara usaha menengah berjumlah 37.750.