Saya tak pernah membayangkan Timnas Indonesia akan berubah drastis menjadi kekuatan baru di dunia sepak bola. Tapi, mungkin, kini tengah berproses menuju ke sana. Namun, saat proses itu tengah berlangsung, lahirnya beberapa hasil yang positif, bukan hal yang absurd.
“Kualitas terpenting yang dapat dimiliki seorang pemain bukanlah keterampilan, tetapi mentalitas.” kata Jose Mourinho. “Kepercayaan diri adalah bagian penting dari kesuksesan dalam sepak bola. Jika Anda percaya pada diri sendiri dan tim Anda, Anda dapat mencapai apa pun.” tambah Rio Ferdinand. Benarkah?
Australia akan menjadi lawan kedua Indonesia di babak ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga itu akan berlangsung Selasa (10/9) di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Target? Tak ada kata lain alias satu kata: Menang. mampukah? Kita kerap ‘silau’ saat menghadapi Australia.
Jalan menuju Piala Dunia 2026 di tiga negara –Meksiko, Kanada, Amerika Serikat— masih panjang. Setidaknya harus mengatasi lima lawan di babak ketiga ini: China, Bahrain, Jepang, Australia, Jepang. Sementara perjalanan baru dimulai saat Indonesia menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah, Kamis (5/9).
Mental pemain Australia saat berlaga di Jakarta nanti, akan berbeda dengan suasana batin pemain Indonesia. Pasukan The Subway Socceroos, datang ke Jakarta, membawa rasa kecewa setelah kalah 0-1 dari Bahrain di Gold Coast, Australia pada Kamis (5/9). Di sisi lain, sukses menahan seri Arab Saudi, membuat suasana batin pemain Indonesia, penuh suka cita.
Bisa jadi, dua suasana batin yang berbeda itu, akan berkontribusi berbeda pula kepada masing-masing pemain di kedua tim. Bagi Indonesia, misalnya, rasa gembira, akan membangun rasa percaya diri dan tampil lebih rilek. Tak ada tekanan yang berlebihan. Ini membuat pemain bisa tampil optimal.
Begitu juga pemain Australia. Kekalahan dari Bahrain justru membangun semangat untuk bangkit. Tak mau kembali dipermalukan. Bahkan semakin terpecut untuk menggapai tiket otomatis lolos ke Piala Dunia 2026.
Tapi, jika suasana positif itu terbangun, itu sering bisa menjadi bumerang, baik kepada pemain Indonesia maupun Australia. Di mana, di sepak bola, kepintaran terkadang bukan menjadi penentu kemenangan. Overconfidence bisa berbalik sebagai pisau bermata dua atau senjata makan tuan. Tapi, percaya atau tidak, ada faktor lain yang sangat menentukan.
Tidak sedikit keunggulan teknis pemain Argentina dibanding pemain Arab Saudi. Tapi, hasilnya, tim Tango tumbang 2-1 di Piala Dunia 2022 di Qatar.
Maka, laga Indonesia versus Australia, boleh jadi akan berlangsung ketat. Terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah alias tampil di depan publik sendiri. Stadion GBK bakal memerah. Tapi, berkaca dari hasil di laga pertama di babak kualifikasi itu, pertarungan antarkedua tim akan berlangsung ketat.
Kalau melihat dari data rekor pertemuan antara Indonesia dan Australia, jelas, Socceroos lebih diunggulkan. Dari 18 kali pertemuan, 13 di semuanya dimenangkan Australia. Mereka hanya tiga kali seri dan sekali kalah.
Terakhir, pada pertemuan tanggal 28 Januari 2024 di Piala Asia Qatar, Indonesia dibantai Australia, 4-0. Bagi Indonesia, catatan itu, jelas membuat posisi mereka, seperti kata pelatih Shin Tae-yong, menjadi underdog.
Bagusnya, posisi underdog alias hanya dilirik sebelah mata, acap kali, juga melahirkan kisah indah. Kosta Rika tergabung dengan tiga mantan juara dunia, Uruguay, Italia, dan Inggris, di Grup D di Piala Dunia Brasil 2014. Tidak banyak pengamat yang memberi peluang bagi tim Amerika Tengah itu untuk lolos.
Namun, Los Ticos mengejutkan semua orang dengan mengalahkan Uruguay 3-1 dalam pertandingan pembuka mereka dan kemudian mengalahkan Italia 1-0. Hasil imbang 0-0 dengan Inggris memastikan tim asuhan pelatih Jorge Luis Pinto menempati posisi pertama yang tidak terduga di grup tersebut.
Kemudian, tiba-tiba, Kosta Rika membuat para penonton netral bersorak ketika mereka mengalahkan Yunani melalui adu penalti di babak 16 besar.
- BACA JUGA: Piala Asia 2023: Australia vs Indonesia, Prediksi, Lineup, Head To Head, Link Live Streaming
- BACA JUGA: Piala Asia U-23: Indonesia Hajar Australia 1-0, Qatar Menang
Dan, kisah seperti itu, pun baru saja dialami Bahrain dan Australia. Sebelum laga, Socceroos memiliki rekor sempurna melawan Bahrain, setelah memenangkan semua enam pertandingan sebelumnya melawan negara Teluk Persia tersebut.
Kemudian, jelang laga kedua antara Australia dan Bahrain pada tahun ini, Australia pun diunggulkan. Pasalnya, tim Australia sebelumnya pernah menghadapi pasukan Pearl Divers selama persiapan Piala Asia 2024, ketika Green and Gold mengklaim kemenangan 2-0 dalam pertandingan persahabatan. Tapi, akhirnya, pada laga Kamis (5/9), Australia pun terkapar.
“Percayalah pada dirimu sendiri dan semua yang ada dalam dirimu. Ketahuilah bahwa ada sesuatu dalam dirimu yang lebih besar daripada hambatan apa pun.” – demikian pesan Arjen Robben. Ya, mendung tak berarti selalu hujan.