TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Keinginan Anies Baswedan maju sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilkada DKI Jakarta pada November 2024 melalui PDIP, nampaknya, pupus.
Semula, beredar kabar, PDIP akan mendorong pasangan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur Banten, Rano Karno yang akrab disapa Si Doel Anak Betawi. Namun, hingga pengumuman daftar calon pasangan PDIP di Pilkada 2024 berakhir, Senin (26/8), nama itu tak muncul.
Ini tidak semata-mata DPP PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan akan mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta 2024 seperti disampaikan oleh Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.
“Pram Rabu [28/8] mendaftar jam 11 di KPUD sama Rano Karno,” kata Olly di Kantor DPP PDIP, Jakarta.
Tapi, lebih jah dari itu, jika mau didukung PDIP harus memenuhi permintaan kubu Banteng agar menunjukkan loyalitas pada PDIP. Seperti yang dilontarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany.
BACA JUGA: Pilkada DKI 2024: PDIP Tak Usung Anies? Ini Ceritanya
“Apabila Airin mau masuk ke sebuah partai dalam hal ini mendapatkan dukungan dari partai tersebut, dia harus totalitas menyesuaikan diri dengan PDIP. Loh itu fair, iya dong. Kalau mau masuk sebuah partai ya, masuk, kalau tidak, tidak,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan, Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, tidak pernah menyampaikan kehendak untuk bergabung sebagai kader PDIP. “Tidak pernah dan memang tidak pernah menyentuh urusan politik,” kata dia.
Dia menyebut kalaupun ada pertemuan antara dirinya dan Anies itu bukan soal pencalonan. Pertemuan dirinya dengan Anies dan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam rangka silaturahmi belaka. Tidak ada pakta integritas yang ditandatangani terkait Pilkada.
“Kalau pakta integritas dan sebagainya ya berarti jadi calon dong, kan posisinya betul betul silahturahmi,” tuturnya.