TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kota Jakarta menjadi kota besar dengan udara terburuk di dunia. Demikian hasil pemantauan IQAIR, situs pemantau kualitas udara, pada Kamis (8/8).
Dalam rangking, Indonesia berada di posisi nomor satu. Disusul Kinshasa Kongo, Aljir Aljazair, Kampala Uganda dan Manama Bharain di posisi kelima.
Kualitas udara di Jakarta dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
BACA JUGA: Rabu (7/8) Udara Jakarta Terburuk Ketiga Di Dunia
Level Polusi Udara | Indeks Kualitas Udara | Polutan Utama |
---|---|---|
Tidak Sehat | 180 | PM2.5 |
Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 19,5 kali lipat dari nilai pedoman kualitas udara tahunan WHO.
Ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap tingginya tingkat polusi di Jakarta. Selama tahun 2019, tercatat kadar PM2.5 sebesar 67,2 µg/m³, yang menempatkan kualitas udara bulan itu ke dalam golongan “tidak sehat” (55,5 hingga 150,4 µg/m³ untuk digolongkan sebagai tidak sehat).
Agar kadar setinggi ini dapat masuk, sumber-sumber seperti kendaraan, emisi pabrik, dan pembakaran bahan organik secara terbuka semuanya berperan besar.