TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pasukan Rusia ‘ditikam’ dari belakang dalam perang di Ukraina. tentara Legium Kebebasan Rusia, yang membenci Vladimir Putin, membelot dan membela Ukraina. Kamis (18/7), mereka memasuki salah satu lapangan terbang Rusia dan menghancurkan beberapa peralatan militer, sehingga membuat Rusia sulit mencapai garis depan.
Prajurit Legiun Kebebasan Rusia atau Legium Rusia Merdeka melakukan sabotase di wilayah federasi Rusia. Mereka membakar beberapa unit perlengkapan musuh, tulis laporan Defnece.ua.com, yang mengutip laporan di saluran Telegram Legiun.
“Legiun pejuang perlawanan membakar beberapa unit peralatan militer di lapangan terbang Kementerian Pertahanan Federasi Rusia di Perm Krai. Sementara drone dan artileri kami menghancurkan peralatan di medan perang, Anda mencegahnya mencapai garis depan,” demikian isi pernyataan tersebut.
Prajurit Legiun Kemerdekaan Rusia berterima kasih kepada setiap pejuang perlawanan yang telah mendukung para legiuner. “Berani dan terus maju – hanya bersama-sama kita bisa menang,” kata para legiuner.
- BACA JUGA: Kerugian Perang Rusia di Ukraina Rp2.489 Triliun
- BACA JUGA: AS Bantu Ukraina Peralatan Perang Senilai Rp37,55 Triliun
Legiun Kebebasan Rusia [Legiun Rusia Merdeka] adalah unit paramiliter warga Rusia yang berbasis di Ukraina, yang menentang rezim Rusia Vladimir Putin dan invasinya ke Ukraina, tulis laporan Newsweek, 3 April 2022.
Organisasi ini dibentuk pada Maret 2022 dan dilaporkan merupakan bagian dari Legiun Internasional Ukraina. Demikian mengutip laporan Moscow Times dan Kyiv Post.
Mereka terdiri dari pembelot dari Angkatan Bersenjata Rusia, dan sukarelawan Rusia lainnya, beberapa di antaranya telah beremigrasi ke Ukraina. Ini adalah salah satu dari beberapa unit yang berpartisipasi dalam Perang Rusia-Ukraina atas nama Ukraina.
Sejak 22 Mei 2023, Legiun telah melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Belgorod Rusia, bersama dengan Korps Relawan Rusia (RVC) dan Batalyon Sibir.
Menurut UNIAN, Legiun Kebebasan Rusia dibentuk dari kompi tentara Rusia yang membelot ke pihak Ukraina. Menurut komandan kompi, mereka menyeberang ke pihak Ukraina dengan bantuan Dinas Keamanan Ukraina pada 27 Februari 2022, untuk “melindungi Ukraina dari fasis sejati”.
Dia menyerukan rekan senegaranya, tentara tentara Rusia, untuk bergabung dengan Legiun Kebebasan Rusia untuk menyelamatkan rakyat mereka sendiri dan negaranya “dari penghinaan dan kehancuran”.
Tujuan Legiun untuk mengusir invasi Rusia dari Ukraina dan pada akhirnya menggulingkan rezim silovik Vladimir Putin.