Rabu, 4 Desember 2024

Lebih Utama Mana Kurban Kambing atau Sapi: Ini Pendapat Mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali

Perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa urutan kurban yang paling afdhal masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Lebih utama mana kurban dengan memotong kambing, sapi atau unta? Terjadi perbedaan pandangan mengenai hal ini di antara mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali.

Perbedaan pandangan terkait lebih baik mana kurban kambing, sapi atau unta di antara 4 mazhab utama dalam fikih Islam itu pernah disampaikan oleh anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Fuad Zein.

Fuad Zein, seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id,  merujuk pada pendapat ulama Hanafiyah (mazhab Hanafi), Syafi’iyah (mazhab Syafii), dan Hanabilah (mazhab Hambali), dan Ibnu Hazm, menyebut bahwa berkurban dengan satu unta lebih baik daripada satu sapi.

Lantas berkurban dengan satu sapi lebih baik daripada satu domba, dan satu domba lebih baik daripada satu per tujuh sapi.

Namun, pendapat tersebut berbeda dengan mazhab Maliki yang menganggap urutan terbaik adalah kambing, kemudian sapi, lalu unta.

Pandangan mazhab Maliki berdasarkan pada hadis Anas bin Malik yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw selalu memilih yang paling afdhal, dengan mayoritas kurbannya berupa kambing atau domba.

Rasulullah saw berkurban dengan dua domba, dan saya berkurban dengan dua domba” (HR. Al-Bukhari).

Perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa urutan kurban yang paling afdhal masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ulama.

Namun, Fuad Zein menekankan bahwa pandangan yang menyatakan bahwa unta lebih utama jika mampu, kemudian sapi, dan terakhir kambing, dianggap lebih kuat berdasarkan beberapa alasan.

Pertama, urutan binatang kurban dalam hadis Nabi saw tentang keutamaan lebih awal mendatangi shalat Jum’at dimulai dengan unta, lalu sapi, kemudian kambing.

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at, kemudian pergi salat pada saat pertama maka seakan-akan ia berkurban unta, barangsiapa pergi pada saat kedua maka seakan-akan ia berkurban seekor sapi, barangsiapa pergi pada saat ketiga maka seakan-akan ia berkurban seekor kambing…” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Kedua, binatang unta lebih besar, lebih mahal, dan lebih banyak dagingnya sehingga lebih bermanfaat bagi kaum muslimin.

Ketiga, kondisi Rasulullah saw yang sering berkurban dengan kambing atau domba bertujuan untuk meringankan umat, mengingat tidak semua orang memiliki unta, tetapi banyak yang memiliki kambing.

Dengan demikian, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, pandangan Fuad Zein memberikan pemahaman bahwa berkurban dengan unta adalah yang paling utama jika mampu, diikuti oleh sapi, dan terakhir kambing.

Pandangan tersebut memberikan fleksibilitas bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah kurban sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Kompolnas: Penempatan Polri di TNI Khianati Reformasi

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Gagasan penempatan Polri di bawah TNI mengkhianati cita-cita reformasi. Pemisahan itu merupakan hasil dari gerakan reformasi...